DREAMERS.ID - Pandemi virus corona memang membawa dampak yang besar, terutama bagi perusahaan, yang bergerak dalam bidang ritel. Hal ini juga terjadi pada perusahaan besar H&M Group. Perusahaan asal Swedia tersebut mengalami kerugian Rp. 454 Milyar
Bersamaan dengan kabar kerugian tersebut, dilaporkan oleh WWD, H&M mengumumkan rencana restrukturisasi yang berujung pada penutupan toko di seluruh dunia.
Meskipun H&M Group juga menyebutkan ‘tingkat pemulihan keuangan lebih cepat di toko yang baru kembali dibuka’, perusahaan tetap memilih untuk menutup 170 toko yang dimilikinya di seluruh dunia.
Namun, pihaknya tidak menyebutkan apakan akan menutup toko yang memiliki merek lain, seperti Cos, Weekday, dan & Other Stories. Jajaran eksekutif H&M juga telah memberikan sinyal untuk mengubah strategi ke penjualan online di tengah pandemi virus corona.
Pihak H&M juga mengatakan bahwa saat ini pelanggan H&M merupakan pelanggan multichannel. Selain itu, jumlah pembeli laki-laki yang berbelanja melalui online juga meningkat.
“Kita sudah bisa melihat pandemi telah menyebabkan perubahan dalam perilaku pelanggan yang akan mempercepat digitalisasi industri kita”, kata CEO H&M Group Helena Helmersson dikutip dari Kompas.
Ia kemudian melanjutkan, “Sangat menyenangkan melihat penjualan meningkat meskipun kondisi pasar masih menantang, tidak ada pertanyaan tentang itu, pemulihan penjualan kami sejauh ini lebih baik dari yang diharapkan”.
(Rie127)