Dreamers.co.id – Bagi kamu penikmat makanan ringan, maka jangan sampai ketinggalan untuk mencicipi Macaron. Teksturnya yang renyah diluardan lembut didalam membuat macaron disukai. Begitu dimakan kue ini langsung lumer dimulut. Tentunya kue ini juga cocok untuk hadiah yang manis.
Macoron memang tengah populer di Jakarta. Beberapa gerai pastry maupun bakery menjadikan kue kering ini sebagai andalan. Tampilan yang mungil tersedia dalam aneka warna membuat gemas siapapun.
Kue kering ini memang cocok dihidangkan sebagai dessert atau kudapan saat ngopi maupun ngeteh. Di beberapa restoran Prancis kenamaan di seluruh dunia, macaron diperlakukan secara istimewa. Kue ini menjadi salah satu elemen penyajian petit fours sebagai bagian dari fine dining. Macaron tersedia dalam aneka rasa, seperti vanila, kopi, kelapa, almond, dan teh hijau.
Uniknya, kue ini memiliki citarasa yang khas, meski baru populer di Indonesia, macaron sudah menjadi idola di negara asalnya, Prancis. Bahkan sejak berabad silam. Konon resep kue ini dibawa oleh seorang chef Italia yang pindah ke Prancis.
Kebetulan chef tersebut mengikuti sang majikan, yakni seorang wanita bangsawan bernama Catherine de’ Medici yang menikah dengan raja Prancis, King Henry II, pada tahun 1533. Pada masa itu macaron disajikan dengan sederhana walaupun bahan baku utamanya tidak berubah hingga saat ini.
Bahannya yaitu putih telur, gula pasir, bubuk almond, dan pewarna makanan. Adapun yang berbeda, macaron dibuat hanya berupa satu keping dengan krim di atasnya. Sementara macaron kini terdiri dari dua keping, mirip burger.
Kemudian pada abad 20 macaron mengalami perubahan oleh schef asal Prancis, Pierre Desfontaines yang merupakan cucu dari pemilik toko kue ternama di Prancis, Laduree. Ia menggabungkan dua keeping macaron dan mengisi bagian tengahnya dengan cokelat.
Hingga kini macaron menjadi camilan favorit bukan hanya warga Eropa, juga Asia. Di Jepang, misalnya, macaron terbuat dari bubuk beraroma kacang sebagai pengganti almond yang merupakan bahan dasar macaron. Meski setiap negara memiliki versi masing-masing, pada dasarnya bahan dan peralatan yang digunakan untuk membuat kue ini tak berbeda.
Teknik pembuatan kue ini juga hampir mirip dengan meringue. Bedanya, macaron selalu menggunakan almond bubuk dan adonan dipanggang tidak sampai sekering kue kering. Bentuknya pun bundar dengan permukaan yang sedikit naik, seperti koin tebal. Sementara bagian dasar kuenya datar.
Untuk menghasilkan macaron yang baik, adonan macaron harus halus sehingga akan menghasilkan permukaan macaron yang halus juga. Jika almond tidak digiling/dihaluskan hingga butiran yang paling mikro, maka akan memperlihatkan benjolan-benjolan halus di permukaan biskuit ketika selesai dipanggang. (way)