DREAMERS.ID - Tiongkok saat ini telah memperlonggar kebijakan lockdown setelah diberlakukannya selama 76 hari. Namun, walaupun lockdown sudah dilonggarkan, beberapa pihak khawatir akan adanya serangan COVID-19 gelombang kedua.
Dengan ini, pemerintah memberlakukan beberapa aturan untuk mencegah penyebaran virus corona kembali, dan masih membatasi pergerakan warga di Wuhan. Sebab, hingga saat ini lebih dari 1000 orang masih positif terinfeksi COVID-19 dan dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari CNN, beberapa aturan yang diberlakukan adalah pemerintah masih membatasi warga untuk berkunjung ke tempat wisata dalam beberapa pekan, dan harus menjalani langkah-langkah sosial yang diberlakukan.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Walaupun lockdown sudah dicabut, pemerintah Tiongkok juga tidak langsung memberikan izin bagi warga Wuhan untuk ke luar kota. Orang-orang yang ingin melakukan perjalanan ke Ibukota, harus memerlukan persetujuan dari pemerintah kabupaten setempat di Beijing sebelum mereka dapat membeli tiket.Selain itu, bagi mereka yang keluar kota juga akan menjalani karantina selama 14 hari, untuk berjaga-jaga mencegah penyebaran virus corona, terlebih pada mereka yang tidak memiliki gejala, dan juga bagi yang datang dari luar negeri.
Untuk aturan perkantoran, perusahaan di Tiongkok wajib untuk memberikan masker kepada karyawan dan mengecek suhu tubuh secara berkala. Pemerintah di Tiongkok juga mewajibkan kantor membuka jendala sebanyak 3 kali dalam sehari selama 30 menit.
Sedangkan untuk pabrik, akan diberlakukan sistem semi-lockdown untuk mencegah wabah virus corona gelombang kedua. Para pekerja dilarang untuk meninggalkan pabrik tanpa izin, hal ini dilakukan untuk mencegah penularan. Sayangnya, hal ini sulit dilakukan bagi mereka yang tidak tinggal di wisma pabrik.
(Rie127)