Dreamland
>
Berita
>
Article

Mirisnya Cerita Dokter Di Italia yang Harus Memilih Merawat Atau Biarkan Pasien Meninggal

18 Maret 2020 22:33 | 3578 hits

DREAMERS.ID - Seperti yang diketahui, para tenaga medis berada di garis terdepan penanganan. Mereka yang paling rentan terpapar infeksi dari pasien yang ditangani, terlebih di tengah penyebaran virus corona yang drastis meningkat, seperti di Italia.

Melansir laman BBC Indonesia, Italia kewalahan menangani banyaknya pasien yang meningkat hingga ratusan orang setiap harinya. Tidak ada cukup ranjang tersedia, hingga akhirnya para dokter harus memilih mana yang harus mereka selamatkan terlebih dulu, atau bahkan membiarkan yang lain tak tertangani hingga meninggal dunia.

"Jika seseorang berusia 80 dan 95 tahun mengalami kesulitan pernapasan yang parah, kami kemungkinan tidak melanjutkan [penanganan]," kata Dr Christian Salaroli, kepala unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Bergamo kepada surat kabar Corriere della Sera.

"Ini adalah kata-kata yang buruk, namun sayangnya benar. Kami tidak berada dalam posisi untuk melakukan apa yang Anda sebut sebagai mukjizat," tambahnya.

Keputusan-keputusan sulit ini muncul di tengah merebaknya wabah virus corona di mana sebanyak 1.441 orang dari 21.157 kasus infeksi telah meninggal dunia per 16 Maret 2020—sekitar sepertiga dari jumlah kematian yang tercatat di China.

Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura

Sebagai informasi, populasi di Italia adalah yang tertua di Eropa dan kedua di dunia setelah Jepang. Karena itu, sebagian besar penduduk Italia amat berisiko jatuh sakit jika mereka terpapar virus corona karena telah lanjut usia.

Awal bulan ini, Italian Society of Anaesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Therapy (SIAARTI), merilis rekomendasi etik sebagai arahan bagi para dokter mengenai siapa yang seharusnya ditempatkan pada ranjang perawatan intensif "dalam kondisi-kondisi pengecualian"—artinya siapa yang diprioritaskan ketika tidak ada ranjang untuk menampung semua pasien.

 SIAARTI mengusulkan agar beberapa pasien dirawat dan lainnya mendapat perawatan terbatas. Sebaliknya, adalah peristiwa darurat yang membatasi para dokter memfokuskan perhatian mereka mengenai kepatutan perawatan pada mereka yang paling mendapat manfaat," sebutnya.

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio berbicara kepada BBC, ia meminta unit Eropa untuk mengoordinasi suplai untuk semua rumah sakit dan klinik di seluruh Eropa. Ia tetap menyuarakan semangat optimisme di mana ada 10 kota di zona merah Italia yang tidak terpapar virus corona.

"Italia adalah negara pertama di Eropa yang begitu parah terpapar. Namun, saya harap itu juga berarti Italia adalah yang pertama keluar dari kondisi darurat." katanya.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio