DREAMERS.ID - Seiring dengan mewabahnya virus corona di Korea Selatan, gereja Shincheonji juga menjadi sorotan publik. Baru-baru ini tersebar cara bagaimana sekte yang dianggap sesat itu bisa merekrut banyak pengikut wanita berusia muda.
Dilansir dari laman Koreaboo berdasarkan laporan Insight, di antara 5300 kasus yang muncul di Daegu sebagai hasilnya, lebih dari 40 kasus muncul di Hanmaeum Apartment Complex, sehingga menyebabkan seluruh kompleks dikarantina.
Berdasarkan Departemen Pencegahan Epidemi Sentral mengumumkan bahwa total 46 dari 140 penduduk dikonfirmasi terjangkit virus corona, dan banyak jemaah Shincheonji, tinggal di gedung itu. “Banyak jemaah Shincheonji tinggal di kompleks apartemen itu, dan karena sangat dekat dengan gereja, kami memperkirakan ada banyak kontak berulang, yang menyebabkan penyebaran virus,” ujarnya.
Baca juga: Susul Kabar Pacaran, Ari eks Tahiti Klarifikasi Rumor Hingga Isu Pengikut Shincheonji
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa begitu banyak jemaah Shincheonji tinggal di sana, dan jawabannya mengejutkan. Seorang pakar yang menyelidiki Shincheonji menjelaskan bahwa bagian dari misi mereka adalah bertindak sebagai mediator dalam mengamankan apartemen bagi jemaah mereka sehingga mereka dapat menghabiskan banyak waktu bersama.Dan menurut situs web Daegu City, penyewa Hanmaeum Apartment Complex adalah wanita yang belum menikah di bawah usia 35 tahun, dan harga sewanya sangat rendah antara Rp 244 ribu – Rp 610 ribu per bulan. Pakar itu menambahkan bahwa Shincheonji memanfaatkan pengetahuan tentang real estate untuk menyebarkan agama mereka.
Berbagai komunitas online lainnya juga mengangkat kualifikasi Hanmaeum Apartment Complex untuk penyewa, dan menekankan bahwa wanita muda tanpa uang tidak punya pilihan selain pindah ke gedung.
Shincheonji menanggapi kontroversi ini, menekankan bahwa Hanmaeum Apartment Complex bukan milik gereja, "Kompleks Apartemen Hanmaeum bukan milik Shincheonji, dan kami akan melakukan apa pun untuk membuat semua orang percaya kami bekerja sama dengan pemeriksaan medis mereka”.
(mth)