DREAMERS.ID - Sebelum bebas wajib militer, Daesung dihadapkan dengan kontroversi gedungnya yang dianggap bermasalah lantaran diduga menjadi tempat dari bisnis ilegal. Kini, ia dikabarkan harus membayar pajak miliaran rupiah atas gedung tersebut.
Berdasarkan laporan dari Channel A (20/11), otoritas perpajakan dilaporkan memberi tahu Daesung bahwa ia harus membayar pajak sebesar 1,2 miliar won (sekitar Rp 14,3 M) atas bangunannya yang mengoperasikan bisnis hiburan dewasa ilegal tanpa izin.
Dia juga dilaporkan meminjam lebih dari 5,2 miliar won (sekitar Rp 62 M) dari perusahaan pinjaman dan menggunakan bangunannya sebagai jaminan. Pada 2017, Daesung membeli bangunan itu dengan harga Rp 370 M dan menerima pinjaman dari bank.
Bangunan itu ada di pasaran seharga Rp 477 M, tetapi jangka waktu pinjamannya berakhir sebelum bangunan itu dijual. Pinjaman tampaknya telah diambil untuk membayar kembali pinjaman dari bank.
Baca juga: Kemungkinan BIGBANG Comeback di MAMA Awards 2024 Masih Terbuka
Perusahaan hiburan dewasa dilaporkan dijalankan di lima lantai di gedung tersebut. Akibatnya, Daesung didenda pajak properti maksimum 1 miliar won (sekitar Rp 12 M) yang merupakan 16 kali tarif pajak umum, dan pajak akuisisi maksimum 2 miliar won (sekitar $ Rp 24 M) yang empat kali lipat dari tarif pajak umum.Angka pajak itu ditetapkan karena pajak akuisisi dan properti yang dibayar Daesung setelah membeli bangunan itu berdasarkan bisnis restoran biasa dan bukan perusahaan hiburan.
Daesung sebelumnya merilis pernyataan bahwa ia tidak tahu tentang bisnis ilegal ini, dan otoritas perpajakan menyatakan bahwa pengenaan pajak tambahan tidak terkait dengan hal tersebut. Kini, semua bisnis hiburan telah ditutup dan akan direnovasi, dan Kantor Pajak Daerah Seoul sedang melakukan penyelidikan terpisah untuk dugaan penggelapan pajak konsumsi.
Polisi berencana memanggil Daesung, yang keluar dari wajib militer pada Oktober 2019, untuk menyelidiki apakah ia membantu dan bersekongkol sambil mengetahui tentang bisnis hiburan dewasa ilegal.
(mth)