DREAMERS.ID - Hari Pneumonia sedunia diperingati pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Pneumonia sendiri merupakan salah satu ‘pembunuh’ anak terbesar di dunia. Sekitar 800 ribu anak di dunia meninggal akibat pneumonia dan sebanyak 2.200 anak meninggal pada setiap harinya.
Angka tersebut terbukti lebih tinggi jika dibandingkan dengan 437 ribu balita yang meninggal akibat diare dan 272 ribu balita yang meninggal akibat malaria pada tahun 2018 lalu.
Dilansir dari CNN, lima Negara yang menjadi penyumbang terbesar angka kematian pada anak akibat pneumonia adalah Nigeria yang mencatat sebanyak 162 ribu kematian anak akibat pneumonia, diikuti oleh India (127 ribu), Pakistan (58 ribu), Kongo (40 ribu), dan Ethiopia (32 ribu).
Pneumonia sendiri merupakan penyakit akibat bakteri, virus, atau jamur yang menyerang organ paru-paru. Pasien akan mengalami kesulitan bernapas saat paru-paru penuh dengan nanah dan cairan. Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi adalah kelompok yang paling berisiko.
Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin dan mudah diobati dengan antibiotik jika didiagnosis secara tepat. Kepala Eksekutif Save the Children Inggris, Kevin Watkins mengatakan, jutaan anak menderita pneumonia karena kekurangan vaksin, antibiotik yang terjangkau, dan oksigen.
Karena hal ini, pada bulan Januari 2020 mendatang, UNICEF dan sejumlah lembaga lainnya akan menggelar forum global untuk pertama kalinya di dunia tentang pneumonia pada anak-anak di Spanyol.
Baca juga: Herannya Dokter Spesialis Soal Melonjaknya Pneumonia di Cina, Indonesia Perlu Waspada?
(Rie127)