DREAMERS.ID - Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Bangkok, Thailand. Disebutkan, Jokowi membahas penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Presiden pun mengunggah pertemuan tersebut di sosial media resminya. Namun yang menjadi sorotan adalah pemakaian kata ‘bilateral’ yang dipermasalahkan netizen sebagai spesifik pertemuan dua negara, padahal FIFA bukan negara. Hal ini juga dikritik oleh Fahri Hamzah.
"Pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Bangkok. Terima kasih atas penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sebagai tuan rumah, Indonesia menyambut baik jika Tim Pendahulu FIFA datang untuk berkoordinasi dengan PSSI," kata Jokowi dalam akun Twitternya, Sabtu (2/11).
Mereka berpandangan, konteks bilateral tidak tepat digunakan dalam pertemuan tersebut karena FIFA adalah federasi sepak bola, bukan merupakan sebuah negara. "Setahu saya istilah bilateral itu hanya untuk negara. FIFA bukan negara kan? Wallahualam," kata Fahri lewat Twitter.
Namun jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian bilateral (bi.la.te.ral /bilatêral) adalah 'dari dua belah pihak; antara dua pihak'. Namun tidak disebutkan secara spesifik apakah konteks bilateral sebatas pertemuan antar 2 negara atau bisa meluas maknanya.
Kementerian Luar Negeri atau Kemlu pun memberikan penjelasan. Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan secara harfiah, bilateral adalah pertemuan antar dua-pihak. Dua pihak ini bisa negara dengan negara, negara dengan organisasi, maupun organisasi dengan organisasi.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Secara harfiah bilateral diartikan sebagai pertemuan antar-dua pihak," kata Faizasyah, Minggu (3/11). "Pemaknaannya sudah lintas formal antar-negara,"Sedangkan, mantan tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Fahri tidak asal kritik soal bilateral. Fahri diminta membaca KBBI, melansir Detik.
"Fahri Hamzah jangan asal kritik. Baca itu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Masa, pengertian bilateral harus jadi masalah?" ucap Ngabalin kepada wartawan. "Gianni Infantino kan Presiden FIFA, jadi pertemuan kedua pimpinan itu namanya pertemuan bilateral, pertemuan antara kedua pihak. Masa, sih, harus dikritik penggunaan kata bilateral?"
Kembali ke pertemuan antara Jokowi dan Gianni, presiden berterima kasih atas kepercayaan FIFA kepada Indonesia, sekaligus memastikan upaya terbaik akan dikerahkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 dengan lancar dan sebaik-baiknya. FIFA pun antusias dan optimis Indonesia bisa jadi tuan rumah yang baik.
"Tentunya kami yakin Indonesia sebagai negara besar dengan 267 juga penduduk, dapat menjadi tuan rumah yang baik. Apalagi didukung oleh 200 juta fans sepakbola ini penting bagi kami," tutur Gianni.
Untuk kejuaraan ini, Indonesia akan mempersiapkan 10 stadion yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Kedatangan tim FIFA pun dinantikan untuk memberikan masukan terkait standard stadion.
(rei)