DREAMERS.ID - Setelah dokumen Project Veritas bocor ke publik beberapa waktu lalu, Trump mengklaim bahwa Google telah melakukan manipulasi data suara dalam Pemilu 2006 yang menyebabkan suara yang ia peroleh lebih sedikit ketimbang Hillary Clinton.
"Wow, laporannya telah keluar! Google memanipulasi 2,6 juta hingga 16 juta suara untuk Hillary Clinton di Pemilu 2016! Ini keluar dari pendukung Clinton bukan pendukung Trump! Google harus digugat. Kemenangan saya harusnya lebih besar dari itu! @judicalWatch," ujarnya melalui akun twitter @realDonaldTrump seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Dokumen Project Veritas sendiri tampaknya berisikan pembahasan internal dan daftar yang berkaitan dengan bagaimana Google menentukan suatu sumber informasi adalah sesuatu yang dapat dipercaya atau mengangung ‘hate speech’, dan bagaimana cara memperlakukannya.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Senator Ted Cruz, anggota parlemen konservatif pun menggunakan kebocoran informasi tersebut untuk menuduh perusahaan teknologi termasuk Google, bahwa mereka telah mencuri suara konservatif melalui pembiasan algoritma.Bukan hanya itu saja, Zachari Vorhies yang menyebut dirinya sebagai mantan insinyur Google juga memberikan tuduhannya kepada Google. Ia menilai ada sesuatu hal yang terjadi didalam perusahaan yang dapat merusak pemilihan.
"Karena saya melihat sesuatu yang gelap dan jahat terjadi dengan perusahaan dan saya menyadari bahwa tidak hanya akan merusak pemilihan, tetapi menggunakan cara yang merusak pemilihan untuk menggulingkan Amerika Serikat."
(mnc)