DREAMERS.ID - Pulau Nami merupakan salah satu tempat wisata di Korea Selatan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal pada saat liburan. Pulau yang terletak di provinsi Gangwon ini bisa dijangkau dalam waktu kurang lebih 1,5 jam jika berkendara dari pusat kota Seoul.
Untuk berkunjung ke Pulau Nami, pengunjung dapat menggunakan kapal penyebrangan dengan memakan waktu selama 20 menit. Jika menyukai sedikit tantangan, pengunjung juga dapat menggunakan flying fox Namiseom Zip Wire dari Gaypyeong yang hanya memakan waktu selama 5 menit.
Pengunjung dikenakan biaya 13.000 Won, atau sekitar 155 ribu per orang untuk tiket masuk ke Pulau Nami bagi wisatawan asing. Harga tersebut sudah termasuk tiket kapal penyeberangan pulang dan pergi.
Atmosfer wisata Pulau Nami sudah terasa sejak berada di pelabuhan, pengunjung akan disambut dengan gerbang imigrasi Republik Naminara, negara imajiner tempat wisata tersebut.
Pulau Nami menawarkan keindahan alam yang sangat kontras dengan suasana Seoul yang metropolitan. Di Pulau Nami, pengunjung dapat menapaki jalanan berpasir dengan pepohonan di sisi kanan dan di sisi kiri.
Baca juga: Rekomendasi 5 Drama Korea Seru dengan Suasana Musim Dingin
Meskipun jalan setapak berada di antara pepohonan, Nami jauh dari kesan hutan belantara. Justru perpaduan tempat wisata modern yang menyatu dengan alam yang disuguhkan. Pulai Nami juga memiliki patung snowball, yang dihiasi dengan tulisan selamat datang dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia"Wisatawan Indonesia masuk ke lima besar pengunjung Nami," kata Presiden Badan Pariwisata Pulau Nami, Myeong Jun Jeon, dilansir dari CNN
Ikon orang-orangan salju sendiri diambil dari salah satu adegan dalam drama Korea 'Winter Sonata', karena Pulau Nami merupakan salah satu lokasi syuting drama Korea Selatan yang terkenal itu.
Setiap musim, jalan setapak di Pulai Nami yang dikelilingi oleh pepohonan akan memberikan warna-warna yang berbeda. Pada saat musim gugur, jalanan di Pulau Nami akan dihiasi dengan daun-daun berwarna kuning yang berguguran.
Saat musim panas, pohon-pohon di Nami akan telihat rindang dengan dihiasi daun-daun berwarna hijau sehingga menutupi terik matahari. Sedangkan pada saat musim dingin, jalanan di Pulau Nami akan dihiasi dengan salju.
(Rie127)