DREAMERS.ID - Hujan deras secara terus-menerus mengguyur sebagian besar pulau Kyushu di Jepang Selatan, hal ini membuat pemerintah lokal mengeluarkan perintah untuk melakukan evakuasi terhadap lebih dari satu juta penduduk setempat.
Dikutip dari Al Jazeera, perintah ini dikeluarkan untuk menghindari kasus serupa pada tahun 2018 lalu, ketika banjir menewaskan lebih dari 200 orang di wilayah Jepang Tenggara,
Lembaga penyiaran NHK juga melaporkan, sebanyak 1,1 juta orang di prefektur/provinsi Kagoshima dan Miyazaki di pulau Kyushu telah diperintahkan untuk mengungsi ke tempat penampungan. Sementara itu, longsor kecil telah terjadi di beberapa bagian wilayah yang terkena dampak. Hal tersebut mengakibatkan beberapa mobil rusak dan sebuah rumah terkubur di Kagoshima.
NHK kemudian melaporkan di akun Twitter-nya, mengutip polisi dan petugas pemadam kebakaran setempat, bahwa setidaknya empat orang terluka, dan sebuah mobil terbalik ke sisi dalam longsoran lumpur, melukai seorang wanita dan anaknya.
Menurut NHK, sekitar 868.000 orang di prefektur Kagoshima, Kumamoto dan Miyazaki berada di bawah peringatan tingkat rendah yang menyarankan mereka untuk mengungsi.
Beberapa bagian jalur Shinkansen di pulau Kyushu terganggu oleh hujan lebat, yang juga membuat lebih dari 150 sekolah untuk membatalkan kelas. Badan Meteorologi Jepang telah memperingatkan bahwa tanah longsor yang mengancam jiwa dapat terjadi kapan saja di beberapa bagian Kagoshima, dan menambahkan bahwa hujan lebat akan berlanjut hingga hari ini.
"Jika hujan lebat terus berlanjut selama berjam-jam di wilayah yang sama, kami mungkin mengeluarkan peringatan hujan khusus, yang merupakan peringatan tingkat tertinggi yang mengindikasikan bencana telah terjadi," kata Ryuta Kurora, seorang pejabat lokal
"Akan terlambat untuk mengungsi setelah peringatan dikeluarkan, Evakuasi lebih awal (harus dilakukan) tanpa menunggu ". lanjutnya
Gubernur Kagoshima Satoshi Mitazono mengatakan dalam sebuah pesan kepada warga bahwa situasinya "sangat berbahaya".
"Bencana besar dapat terjadi di mana saja, kapan saja," katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah meminta bantuan dari Pasukan Bela Diri Jepang.
(Rie127)