DREAMERS.ID - Aktivitas di media sosial bisa berimbas terlalu buruk pada seseorang, baik secara psikis bahkan secara fisik. Fitur-fitur di dalamnya memang sebaiknya dipergunakan untuk hal yang baik dan jauh dari hal negatif.
Karena efek masif dari media sosial terpancar memilukan dari kasus bunuh dirinya seorang remaja perempuan Malaysia yang dilaporkan menghabisi nyawanya setelah menggelar polling di akun Instagramnya untuk memilih tetap bertahan atau mendukungnya mengakhiri hidup.
Pihak kepolisian mengatakan remaja berusia 16 tahun itu membuat sebuah polling dengan pesan ‘Sangat penting. Bantu Aku Memilih Mati atau Hidup’. Mirisnya, sebagian besar responden mendukung remaja yang identitasnya dirahasiakan itu untuk bunuh diri.
Seorang pengacara sekaligus anggota parlemen negara barat laut Penang, Ramkarpal Singh pun membuka kemungkinan jika setiap orang yang ikut serta dalam polling dan memilih ‘mati’ itu turut bertanggungjawab atas kematian remaja tersebut.
"Apakah gadis itu masih hidup hari ini jika mayoritas pengguna Instagram mencegahnya bunuh diri? Apakah dia akan mengindahkan saran dari netizen untuk mencari bantuan profesional seandainya netizen meminta dia?" kata Singh seperti dikutip Guardian via CNN, Rabu (15/5).
"Apakah dorongan netizen itu benar-benar mempengaruhi keputusannya untuk bunuh diri? Karena percobaan bunuh diri adalah pelanggaran negara ini, maka tindakan mendorong orang untuk bunuh diri juga bisa termasuk (pelanggaran)," paparnya menambahkan.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Syed juga menyoroti perlunya menggelar diskusi tingkat nasional tentang kesehatan mental terutama generasi muda di Negeri Jiran itu. Hingga kini Instagram belum memberi tanggapan atas kematian remaja tersebut."Saya benar-benar khawatir tentang keadaan kesehatan mental generasi muda kita. Ini masalah nasional yang harus ditanggapi serius." katanya.
Selain fokus di masalah terorisme, platform media sosial seperti Facebook, Twitter mau pun Instagram berpotensi disalahgunakan untuk bullying dan hal lain yang dapat membahayakan penggunanya.
Februari lalu, Instagram mengumumkan jika pihaknya akan merilis fitus ‘tampilan sensitif’ untuk memblokir gambar yang berpotensi membahayakan pengguna. Menyusul kematian seorang remaja Inggris, Molly Russel (14) yang tewas bunuh diri pada 2017 lalu.
Kedua orang tua Russel percaya anaknya itu bunuh diri setelah melihat sejumlah foto di media sosial yang menunjukkan cara bunuh diri dan melukai diri sendiri. Permasalahan depresi pun jangan dianggap enteng.
Jika merasa memiliki atau merasakan krisis emosional, tendensi bunuh diri atau mengenal orang-orang yang tengah dalam kondisi tersebut, disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu atau lembaga konseling.
(rei)