DREAMERS.ID - Kebanyakan smartphone flagship saat ini sudah menerapkan teknologi wireless charging atau pengisian daya nirkabel. Perangkat pertama yang menerapkannya adalah Lumia 920 di tahun 2012 lalu, kemudian sejumlah vendor seperti Samsung dan Apple mulai mengikuti.
Mengutip dari Detik, fitur wireless charging sudah lama dikenal, di mana teknologi ini berawal dari buah pikiran Nikola Tesla pada 1901. Meski ide ini sudah muncul lebih dari 100 tahun lalu, tapi penggunaan praktis teknologi ini masih terbatas. Lalu bagaimana cara kerja teknologi ini di perangkat ponsel?
Pengisian daya nirkabel dapat terjadi karena energi untuk ponsel dikirim melalui medan magnet yang muncul dari koil tembaga ketika ponsel dan stasiun pengisian daya didekatkan satu sama lain. Tenaga listrik terhantar lewat induksi, karena koil pada perangkat dan stasiun pengisian daya saling terhubung. Stasiun pengisian daya inilah yang terhubung langsung ke kontak listrik.
Koil stasiun pengisi daya mengubah listrik arus AC menjadi medan magnet. Lantas, koil pada perangkat yang ditempelkan akan mengubah medan magnet itu kembali menjadi listrik arus DC, seperti dilansir Business Today. Namun diperkirakan di masa depan, dengan teknologi yang lebih canggih listrik kemungkinan bisa dihantarkan ke baterai melalui frekuensi radio, sinar inframerah, hingga ultrasound (USG).
Umumnya, ponsel pintar mengadopsi standar Qi untuk perangkat-perangkat yang memiliki kemampuan pengisian daya nirkabel. Sementara, pengisian daya nirkabel menggunakan frekuensi radio, dapat digunakan untuk mengisi ulang perangkat dalam cakupan jarak sekitar 4 meter.
(fzh)