DREAMERS.ID - Pemungutan suara Pemilu 2019 yang dibarengi dengan pemungutan suara Pilpres 2019 jatuh pada tanggal 17 April 2019, yaitu hari Rabu. Tanggal tersebut dikhawatirkan akan membuat tingkat golongan putih (golput) alias yang tidak memilih meningkat.
Pasalnya, 17 April yang jatuh pada hari Rabu itu akan dilanjut dengan libur Wafat Isa Al-Masih pada Jumat, 19 April 2019 yang notabene long weekend hingga Sabtu dan Minggunya. Dan tidak menutup kemungkinan masyarakat akan mengambil libur atau cuti pada tanggal 18-nya.
Sehingga dikhawatirkan masyarakat akan lebih memilih liburan daripada datang ke TPS dan menyumbangkan suaranya dalam pesta demokrasi 5 tahun sekali ini. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini hal ini tidak akan terjadi.
Baca juga: Keputusan Sidang: Dalil Kecurangan dari Prabowo-Sandi yang Dipatahkan Mahkamah Konstitusi
"Bukan soal ada libur atau tidak, itu Paskah hari Jumat kan, pemilihannya Rabu. Jadi tidak nyambung," kata JK mengutip Detik."Jadi saya kira golput itu bisa terjadi kalau orang yakin 'wah, ini akan menang', nggak datang pun akan menang juga, itu yang terjadi di Brexit kemarin," ucapnya. "Atau dia yakin dia tidak penting dan macam-macam. Karena ini masih berkejar-kejaran, saya kira (pemilih) serius,"
Meski begitu, JK mengatakan memang tidak ada hukuman bagi mereka yang golput. Karena di Indonesia, memilih dalam pemilu adalah hak, bukan kewajiban.
"Kita sistem pemilunya ialah hak. Kalau di Australia kewajiban, tidak datang didenda $100, kita ini hak bukan kewajiban, golput tidak melanggar apa-apa," ujarnya.
(rei)