DREAMERS.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang kini marak terjadi jangan dibiarkan dan harus ada peran aktif baik dari pihak terkait maupun inisiatif masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pun mengatakan sudah ada sekitar 600 kasus DBD selama Januari 2009.
Tepatnya di angka 631 kasus dan meski belum berstatus Kejadian Luar Biasa, Dinas Kesehatan DKI mencatat jika wilayah Jakarta Selatan menjadi yang terbanyak terserang DBD dengan 231 kasus. Sementara Jakarta Pusat menjadi wilayah paling sedikit alami DBD selama 27 hari terakhir dengan 23 kasus.
Di daerah lain seperti Jakarta Timur terdapat 169 kasus, Jakarta Barat 153 kasus dan Jakarta Utara 37 kasus. Dari para pasien, kelompok usia yang terserang DBD mengalami pergeseran dari tren tiga tahun terakhir.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Untuk usia terserang adalah anak-anak sekolah antara 7-15 tahun dengan yang tertinggi 14-15 tahun. Artinya, mengalami pergeseran di mana selama tiga tahun terakhir di usia 7-12 tahun," ujarnya.Namun jika melihat dari tahun sebelumnya, 613 kasus dalam 27 hari adalah angka yang cukup tinggi jika dibandingkan selama 2018 dengan 2.947 kasus dan pada 2017 dengan 3.362 kasus. "Namun tak lebih tinggi dari 2016 dengan 20.432 kasus dan 14 kematian," jelasnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah melakukan sejumlah kegiatan untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah di DKI Jakarta, seperti peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit web berbasis DBD, pengasapan, peningkatan peran Jumantik di tiap wilayah, hingga menginstruksikan fasilitas kesehatan untuk deteksi dini tata laksana kasus DBD.
Namun, sejumlah langkah mandiri juga diperlukan agar semakin mencegah kasus DBD membesar. Beberapa hal yang bisa dilakukan yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk dan melakukan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur).
(rei)