DREAMERS.ID - Seorang musisi kerap menjunjung tinggi karyanya dan pasti memiliki makna serta nilai tersendiri untuknya atau pun untuk pihak yang ditujunya melalui lagu tersebut. Sayangnya sebuah lagu dari penyanyi Kill the DJ yang berjudul ‘Jogja Istimewa’ dirasa tergores nilainya karena terseret dalam ranah politik.
Lagu yang dipopulerkan bersama Java Hip Hop pada 2011 lalu itu dikatakan Kill the DJ bersama sebagian warga Yogyakarta mengetahui sejarah lagu ‘Jogja Istimewa’. Ia pun melontarkan kritikan dan protes keras karena liriknya diganti oleh pendukung kampanye politik.
"Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik," tulis Kill the DJ di Instagram.
Baca juga: 'Belanja Aneh' Menhan Prabowo, Ada Dorongan Dari Presiden Jokowi?
Ia pun buka-bukaan mengatakan dirinya adalah pendukung Jokowi, namun ia tak akan rela mengubah lirik atau menggunakan lagunya demi kepentingan kampanye. Ia pun berencana menempuh jalur hukum bagi pengubah lirik dan penyebar videonya."Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya," ujarnya mengutip Detik. "Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum,"
Sebelumnya, lagu ‘Jogja Istimewa’ terlihat dibawakan oleh sejumlah ibu-ibu dalam suatu acara. Lirik lagu tersebut diubah dan ditambah unsur kata ‘Prabowo-Sandi’ di dalamnya.
"Jogja Jogja Jogja istimewa. Prabowo Sandi pilihan kita. Jogja Jogja Jogja istimewa. Adil dan makmur tujuan kita," penggalan lirik lagu di video yang disebar di media sosial.
(rei)
Share 
