DREAMERS.ID - Prabowo Subianto yang juga calon presiden nomor urut dua di Pilpres 2019 ini kembali membuat heboh dari pidatonya yang mengaku sempat kesulitan mengajukan kredit ke Bank Indonesia.
Diketahui dalam video tersebut, Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra itu tampak berbicara saat sedang berkampanye bersama banyak orang. Video itu banyak beredar di berbagai media sosial baik Twitter hingga Youtube.
"Jangan kita malu kalau kita nggak punya duit, kita tidak malu. Saya mantan perwira tinggi, saya berjuang untuk republik ini, keluarga saya berjuang untuk kemerdekaan ini, saya minta kredit dari Bank Indonesia, saya nggak bisa-bisa dapet. Apalagi kalian, mantan Pangkostrad saja nggak bisa, apalagi tampang kalian," ujar dia.
Wajar hal ini mengundang banyak pertanyaan soal tugas dan kewajiban Bank Indonesia yang tentu memiliki tugas yang berbeda dari bank pada umumnya. Menyangkut hal ini, pihak BI dan tim sukses Prabowo pun memberi penjelasan.
Baca juga: 'Belanja Aneh' Menhan Prabowo, Ada Dorongan Dari Presiden Jokowi?
Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat menjelaskan bahwa BI sendiri merupakan bank sentral yang memiliki tugas untuk mengontrol transaksi antara perbankan. Sehingga, fasilitas pinjaman kredit bukan menjadi tugasnya.“Nggak bisa (beri kredit), kan BI itu bank sentral jadi hanya berhubungan dengan bank-bank, mengenai transaksinya, mengontrol transaksi antar bank," jelas Arbonas mengutip Detik. "Nggak pernah dengar, nggak boleh ya. Nggak bisa (mengajukan pinjaman ke BI)"
Dan ternyata senada dengan timses Prabowo sendiri, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan maksud pernyataan Prabowo bukan lah pengajuan kredit di BI. Melainkan, bank yang terdapat di Indonesia.
"Jadi Pak Prabowo bercerita saja bahwa beliau sebagai mantan jenderal kesulitan mendapatkan kredit bank di Indonesia, bukan di Bank Indonesia. Kan kita ngajuin kredit bukan ke BI tapi bank di Indonesia," jelas dia
“Jadi itu Pak Prabowo menyampaikan soal masalah yang pernah Beliau hadapi. Pernah mengajukan di bank di Indonesia tapi tidak disetujui padahal kita tahu Pak Prabowo rekam jejaknya bagus. Itu lho Kiani Kertas dibeli, dan dilunasi utangnya. Terus butuh baru untuk mengembangkan (Kiani Kertas) pinjaman itu kesulitan," tutup dia.
(rei)