DREAMERS.ID - Dengan alasan murah dan tak punya uang, remaja jalanan di Jawa Tengah nekat meminum air rebusan pembalut yang sempat jadi tren. Meski hal ini disebut bukan hal baru, alias sudah pernah muncul kasus serupa tahun 2016, kasus ini diperdalam dalam segi penelitian.
Melansir Kumparan, fenomena ini membuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kimia turut meneliti kandungan yang ada di dalam pembalut, apa benar mengandung zat yang memabukkan. Menurut studi literatur sendiri, bahan yang digunakan dalam pembuatan pembalut menggunakan polimer atau sintesis.
“Jadi dari isi pembalutnya sendiri, si hidrogell itu adalah polimer, poliakrilat (plastik). Kemudian sarung penutupnya ya, kain penutupnya juga itu bahan polimer, kemudian juga nanti dibungkus lagi dengan plastik itu bahan polimer,” ujar Dr Yenny Meliana, Peneliti Teknik Kimia LIPI.
Sehingga disimpulkan, tidak ada dalam bahan pembalut mengandung zat yang dapat menyebabkan seseorang mabuk sekali pun direbus dan diminum. Lebih dalam lagi, LIPI meneliti apa ada kandungan BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) yang merupakan senyawa organik atau pelarut yang jika terhirup mengakibatkan orang berhalusinasi.
Fyi, BTX biasa terdapat di dalam lem yng memang terbukti membuat mabuk jika kebanyakan dihirup dan muncul fenomena lain yaitu ngelem. Namun tidak ditemukan kandungan BTX yang memabukkan dalam tiga sample pembalutyang direbus dan diteliti LIPI.
Baca juga: Ada Bahaya Mengintai dari Kebiasaan Menyimpan Pembalut di Tas Terlalu Lama
Tak selesai sampai di situ, LIPI juga meneliti perekat yang ada di pembalut, namun lagi-lagi kandungan perekat pembalut sangatlah sedikit untuk membuat seseorang sempoyongan. Karena itu dugaan kuat dari sensasi mabuk yang diakui dirasakan peminum rebusan pembalut hanyalah sugesti."Kalaupun diberitakan bisa memabukkan atau membuat fly itu mungkin sugesti. Atau kemungkinan lain, mereka menambahkan biasanya kan ada ya ditambahkan ramuan apa gitu, obat batuk, kemudian merebusnya sendiri tidak dengan air," ungkap Meliana.
"Kalau merebusnya dengan alkohol ya yang bikin memabukkan alkoholnya bukan rebusan air pembalutnya sendiri," lanjutnya. "Kalau pembalut bekas itu kan berarti itu udah beda lagi, apalagi kalau dapetnya pembalut bekasnya entah darimana sudah terkontaminasi dengan zat-zat lain. Tapi itu juga lebih ke arah ke kesehatan ya, higienis. Karena sudah ada mikroba di sana, mikro organisme, bakteri, seperti itu, kalau pembalut bekas,"
Badan Narkotika Nasional (BNN) juga telah menguji lima merek pembalut wanita yang dibeli secara acak di sekitar laboratorium BNN di daerah Lido, Bogor. Hasilnya, tidak ada kandungan narkotika di rebusan tersebut.
“Semuanya negatif. Tidak mengandung narkotika maupun psikotropika,” ungkap Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko. "Dari analisis psikiater juga membuktikan itu lebih daripada proses sugesti, sehingga bisa me-recall halusinasi dari efek obat-obatan yang pernah mereka gunakan sebelumnya,”
(rei)