Dreamland
>
Berita
>
Article

Menlu AS Dituding Susun Rencana Agar Kasus Pembunuhan Khashoggi Tak Seret Raja-Pangeran Saudi?

21 November 2018 16:36 | 2474 hits

DREAMERS.ID - Dalam kasus pembunuhan jurnalis senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi yang masih menyimpan banyak tanda tanya besar, Amerika Serikat disebut ‘bermain dua kaki’ atas tanggapannya terhadap negara sekutunya itu, yaitu Arab Saudi.

Presiden Donald Trump mengakui rekaman suara pembunuhan Khashoggi yang dilaporkan oleh pihak Turki mengatakan jika peristiwa tersebut adalah hal bengis dan mengerikan. Namun di sisi lain, negara adidaya tersebut menyatakan hubungannya dengan Arab Saudi tidak berubah.

Ditambah lagi dengan laporan media Middle East Eye pada Rabu (21/11) dari seorang sumber yang mengatakan jika Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo tengah membuat sebuah rencana untuk melindungi Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman terlepas dari skandal pembunuhan Khashoggi.

Karena dari tuntutan isu yang beredar, pembunuhan yang melenyapkan jenazah Khashoggi hingga kini itu direncanakan dan memiliki andil dari para pemimpin Saudi, tak terkecuali ayah-anak kerajaan tersebut.

"Rencana itu termasuk pilihan untuk menunjuk orang tak bersalah dari keluarga al-Saud yang akan disalahkan atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Hal itu dilakukan untuk mengamankan penguasa Saudi di bagian paling atas," kata sumber tersebut, dikutip dari Middle East Eye, Rabu (21/11).


Menlu Mike Pompeo (kiri) bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh pada 16 Oktober, 2 minggu setelah pembunuhan Khashoggi (Middle East Eye)

Baca juga: Detail Respon Berbeda Amerika dan Turki Pasca Jatuhnya Vonis Pembunuhan Sadis Jurnalis Arab Khashoggi

"Orang tersebut belum dipilih, tetapi para pemimpin Saudi menjadikan rencana tersebut sebagai cadangan jikalau tekanan pada Pangeran Muhammad semakin banyak. Kami sama sekali tidak terkejut jika hal itu terjadi," tambahnya.

Melansir laman Merdeka, tudingan ini semakin menguat karena Pompeo nyatanya tidak memberikan banyak informasi kepada awak media setelah menemui pemimpin Saudi di Riyadh. Kala itu, Pompeo mengatakan tak ingin membicarakan tentang fakta pembunuhan Khashoggi.

"Saya tidak ingin membicarakan tentang fakta apapun, dan Saudi juga tidak menginginkannya," ujarnya sementara seorang sumber dari Saudi mengatakan jika kunjungan Pompeo itu dilakukan untuk memberi nasihat kepada para pemimpin Saudi bagaimana cara menangani kasus kematian Khashoggi.

Namun hal itu langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri AS menyyang ebut informasi itu menggambarkan kesimpulan yang salah besar tentang kunjungan diplomatik Pompeo ke Saudi.

"Kami berbicara secara terbuka tentang tujuan kami, ialah untuk memberi kesan kepada pemimpin Saudi bahwa pemerintah AS ikut menanggapi kasus pembunuhan Saudi secara serius," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Heather Nauert. 

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio