DREAMERS.ID - Data dari BNPB menunjukkan jika korban tewas gempa dan tsunami Palu telah mencapai lebih dari 1.300 orang. Atau lebih tepatnya di angka 1.347 orang, termasuk 34 pelajar yang ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gereja di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi pada Selasa kemarin.
Dan menurut pemberitaan Selasa (2/1) kemarin, BNPB dan pemerintah telah menyiapkan sedikitnya 1.000 kantung mayat serta 15 truk untuk membawanya ke tempat pemakaman umum. Sementara proses evakuasi pencarian korban masih terus dilakukan.
"Hari ini sudah disiapkan 15 truk dan 1.000 kantung mayat untuk pemakamkan. Berapa yang dimakamkan hari ini, ya. Jumlahnya akan disesuaikan dengan keadaan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta via laman CNN.
Baca juga: Mekanisme 'Tak Lazim' Tsunami Palu Sebabkan Kekeliruan Peringatan Dini Terungkap Karena Media Sosial
"Sudah ada 153 jenazah yang kemarin sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya dan sekitaran sana. Cuma paling banyak TPU Poboya," kata Sutopo.Kondisi terkini di sejumlah daerah terdampak gempa adalah sudah mulai berbau tak sedap yang menyebar di jalanan Kota Palu saat truk atau mobil pengangkut jenazah melintas. Selain proses evakuasi, pengadaan fasilitas kesehatan juga masih terus diupayakan. Terlebih karena banyaknya warga yang ingin dirawat di luar ruangan mengantisipasi gempa susulan.
BNPB mencatat jumlah pengungsi yang sampai hari ini bertahan sudah mencapai 61.867 jiwa. Mereka tersebar di 109 titik di lokasi terdampak gempa dan tsunami. Para pengungsi disebut Sutopo masih sangat membutuhkan barang-barang seperti matras, selimut, makanan, minuman, air bersih, alat-alat sanitasi, dan kebutuhan lainnya.
(rei)