DREAMERS.ID - Menangnya Jonatan Christie membuatnya sekejap jadi viral di kalangan masyarakat Indonesia dan netizen. Bahkan tak sedikit yang berkelakar tentang gesture atau gerak-geriknya, salah satunya adalah kebiasaan para atlet menggigit medali emas yang diraihnya.
Sebagian netizen berguyon mengatakan jika aksi gigit medali emas itu untuk memastikan jika medali yang mereka terima bukanlah coklat. Maklum, memang ada coklat yang berbungkus kertas emas seperti koin yang dijual bebas.
Namun ternyata ada sejarah di baliknya yang memang benar ‘ritual’ menggigit tersebut adalah untuk mengetes medali yang mereka terima adalah emas asli. Melansir Detik, sejarah ini dimulai pada abad ke-19 saat perburuan emas besar-besaran terjadi di Australia, Selandia Baru, Kanada, Afrika Selatan sampai Amerika.
Baca juga: Cerita Kocak Dira Sugandi Yang 'Dimodusin' Siwon Super Junior
Kala itu, logam mulia diincar para penambang dan tak sedikit pula yang memalsukan emas dengan pirit, mineral berwarna kekuningan dengan kilap logam cerah. Nah, salahs atu mengetesnya adalah dengan cara menggigitnya.Karena via Pop Sugar, dikatakan jika gigi manusia lebih kuat dari emas murni, tapi tidak lebih kuat daripada pirit. Jadi jika emas yang mereka dapat adalah emas murni, maka akan tertinggal bekas gigi pada medalinya.
Sebaliknya, jika yang mereka gigit adalah pirit, justru gigi mereka yang akan patah. Medali mengandung emas murni pertama kali diberikan pada para juara Olimpiade St. Louis pada tahun 1904. Tapi seiring berjalannya waktu, kini medali emas tak lagi mengandung 100% emas, bahkan 50% pun tidak.
Medali emas yang beredar kini hanya mengandung sekitar 1.34% dan sisanya adalah perak yang didaur ulang. Tapi bukan berarti medali emas kini tidak ada harganya. Menurut penulis majalah Forbes Anthony DeMarco kepada ABC News, material yang digunakan untuk membuat 'medali emas' zaman sekarang bernilai USD 564 atau sekitar Rp 8,2 juta.
(rei)