DREAMERS.ID - Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo yang menjadi gagasan Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama, kini bagaikan tempat tak terawat.
Proyek tersebut setidaknya menelan dana sekitar 3.6 miliar, yang mana merupakan dana CSR dari Sinarmas.
Melansir Liputan6, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, perawatan Kalijodo bukan hal yang terlalu sulit bilamana ada niat serius dari Pemprov DKI.
"Enggak sulit merawatnya, cuma mau atau tidak, niat tidak?," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Selasa (24/7/2018).
Pras mencontohkan kerapihan taman dan jalanan di sekitar Balai Kota Jakarta, karena ada petugas yang selalu bersiaga di sana, serta perawatan yang serius. Namun mengapa hal tersebut tak dapat dilakukan di Kalijodo?
"Taman lain bisa bersih, kan artinya bisa, kalau memang niat dirawat. Kalau enggak dirawat ya pasti berantakan," katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai kurangnya perawatan di RTH dan RPTRA Kalijodo juga disebabkan birokrasi yang berbelit-belit dan tidak berada di satu SKPD.
"Ini RPTRA satu-satunya yang tidak di bawah kelurahan, jadi koordinasinya memang kurang. Karena luas area yang besar, pemeliharaan dan operasinya ditanggung masing-masing suku dinas terkait," ujar Sandiaga.
"RPTRA Kalijodo dibangun swasta, dunia usaha, digunakan oleh masyarakat dan dikelola oleh pemerintah. Jadi, enggak nyambung sama sekali karena yang bangun enggak ada berkelanjutannya, enggak ada sustainable," tambah Sandi.
(mdi)