DREAMERS.ID - Robot Bawah Air yang dikerahkan untuk mencari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, atau yang biasa disebut ROV (remotely operated vehicle) berhasil menemukan gambar visual di kedalaman 450 meter.
Dilansir dari Detik, ROV tersebut berhasil menangkap gambar jasad korban dan sepeda motor yang diduga kuat memang korban KM Sianr Bangun. Hal itu terungkap via jumpa pers di Kantor Basarnas oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.
"Ini salah satu korban manusia di kedalaman 450 meter," kata Syaugi.
Dengan ditemukannya korban dan setelah titik tenggelam pasti kapal tersebut ditemukan, tim pun kini mencari cara untuk mengangkat kapal beserta jasad para korban dari kedalaman tersebut. Tim disebut kesulitan karena dasar Danau Toba ini lebih dalam dari Selat Malaka yang hanya sekitar 200 meter.
Ada pula pertanyaan mengapa korban KM Sinar Bangun tetap tenggelam dan tidak bisa mengambang naik ke permukaan. Walau ada anomali, disebut bukan itu sebab utama korban tak terangkat ke permukaan. Terlebih Danau Toba merupakan perairan air tawar."Biasanya begini, ketika korban itu meninggal itu awalnya sekian jam akan tenggelam. Kalau untuk di danau atau air dangkal kira-kira 10 meter itu bisa ngambang lagi, ini karena dalamnya 400 meter--paling tidak--jasadnya tidak keluar lagi karena tekanannya tinggi," tutur Pakar geologi UGM Rovicky Dwi Putrohari.
"Berat jenis air garam lebih tinggi sehingga bisa (tubuh manusia) bisa mengambang, sementara berat jenis air tawar lebih rendah," kata Rovicky.
Dengan ditemukannya lokasi dan koordinat dugaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, disusul pula dengan berita penetapan tersangka beberapa pejabat dalam kasus tenggelamnya kapal tersebut karena dianggap lalai dalam melaksanakan tugas.
Pasca letusan Gunung Toba yang kemudian terbentuk kaldera atau lubang kawah yang lama kelamaan terbentuk jadi luas. Baru setelahnya sisa lubang kawah terisi air.
(rei)