DREAMERS.ID - Empat tahun sudah berlalu untuk dunia tidak mendapatkan jawaban hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370 yang membuat nasib 239 penumpangnya tidak jelas dan tak berjejak hingga kini.
Meski banyak spekulasi, teori, hingga dugaan puing-puing pesawat ditemukan, para pakar penerbangqn dunia kini menyimpulkan jika pesawat tersebut sengaja ditenggelamkan oleh sang pengemudi, dalam hal ini adalah pilot.
Melansir Detik, instruktur dan pilot senior Boeing 777, Simon Hardy, meyakini jika pilot Zaharie Amad Shah melakukan misi pembunuhan-bunuh diri atau murder-suicide.
Pilot Zaharie diyakini secara sengaja menerbangkan pesawat jenis Boeing 777-200ER ini untuk mengudara di atas wilayah Penang (Malaysia) yang merupakan kampung halamannya, untuk memberikan 'salam perpisahan emosional'.
Hardy mengklaim dirinya mendapat temuan meyakinkan setelah merekonstruksi rute penerbangan yang ditempuh pilot Zaharie dari radar militer yangbmembuat pesawatnya memgarah ke Samudera Hindia dan tak pernah ditemukan.
Baca juga: 5 Tahun Berlalu, Lima Teori Konspirasi Ini Masih Menghantui Hilangnya Pesawat MH370
“Saat pesawat terbang melintasi Thailand dan Malaysia, pesawat menyusuri perbatasan, yang berkelok-kelok di bawah perbatasan, artinya pesawat masuk dan keluar dari dua negara itu, yang menjadi yurisdiksi mereka. Jadi menara kontrol kedua negara tidak terganggu dengan keberadaan pesawat misterius ini. Karena pesawat itu, 'Oh, sudah pergi. Pesawat tidak lagi ada di wilayah kami'," jelasnya."Jika Anda menugaskan kepada saya untuk melakukan operasi dan berusaha membuat (Boeing) 777 menghilang, saya tentu akan melakukan hal yang sama. Sejauh yang saya ketahui, pesawat terbang sangat akurat dan saya pikir itu berhasil, karena kita tahu, faktanya, bahwa militer tidak datang dan mencegat pesawat itu," imbuhnya.
Hardy juga turut menjelaskan alasan dibalik mengapa pesawat sempat menukikkan salah satu sayap sebelum akhirnya berputar tajam ke arah Selatan. Yaitu untuk melihat kampung halamannya untuk yang terakhir kalinya.
“Saya menghabiskan banyak waktu berpikir soal apa yang terjadi, apa ada alasan teknis untuk ini? Dan setelah dua bulan, tiga bulan memikirkannya, saya akhirnya mendapat jawaban -- seseorang melihat ke luar jendela. Itu mungkin salam perpisahan emosional untuk kota asalnya," ucap Hardy merujuk pada pilot Zaharie.
Tak hanya Hardy, Larry Vance, mantan penyidik senior Badan Keselamatan Transportasi Kanada meyakini yang terjadi pada pesawat nahas itu adalah samg pilot ‘membunuh diri sendiri’ dengam membawa pesawat ke polasi paling terpencil dan menghilang.
“Sangat disayangkan, dia (pilot Zaharie) juga membunuh semua orang di pesawat dan dia melakukannya secara sengaja. Dia membawa pesawat itu ke sebuah tujuan awal, tempat yang telah direncanakannya untuk ditempuh dan dia terbang selama 6 jam untuk mencapainya," ujar Vance.
(rei)