DREAMERS.ID - Hari Jumat ini tengah berlangsung aksi 115 oleh seluruh jamaah FPI di Monas. Aksi 115 ini digelar utuk mengecam klaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Klaim ini diakui oleh Amerika Serikat yang kemudian memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari semula di Tel Aviv ke Yerusalem.
Aksi protes ditujukan untuk Kedubes AS, lokasi Monas dipilih karena lokasinya yang begitu dekat dengan kantor Kedubes. Namun, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz mengatakan massa urung ke Kedubes AS dan hanya berorasi di Monas, dilansir dari CNN Indonesia (11/6).
Urusan agama menjadi motivasi utama dari aksi ini, dan diharapkan tidak membawa unsur-unsur politik apapun yang bisa memicu terjadinya kericuhan. Telah mendapat himbauan tersebut, namun Wakil Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ja'far Shodik ternyata membawa isu 2019 Ganti Presiden.
"Ibu-ibu pake konde, ikan sarden ada cacingnya. Maka jangan ngomong dua periode, 2019 ganti presidennya," kata Ja'far. Meski isu ini diungkit, namun tidak ada satupun massa FPI yang menggunakan atribut khusus untuk isu ini.
Ketua GNPF Ulama Bachtiar Nasir menghimbau Peserta aksi 115 untuk tidak membawa-bawa kepentingan politik dalam aksi Pembebasan Baitul Maqdis. Ia meminta secara langsung kepada peserta aksi hanya membawa bendera Palestina dan bendera Indonesia pada aksi tersebut.
Aksi ini diawali dengan shalat Subuh berjamaah di Monas, dan aksi ini masih berlangsun hingga saat ini. Menurut pantauan aksi masih berjalan dengan lancar dan belum ada kericuhan yang terjadi.
(gbs)