DREAMERS.ID - Panggilan ibadah untuk umat Muslim atau Azan menjadi simbol untuk melaksanakan Salat lima waktu di seluruh dunia. Sayangnya, sebuah negara berniat mengganti panggilan agamis itu menjadi sesuatu yang lebih ‘kekinian’, yang tentu saja menuai kontroversi.
Adalah pemerintah Ghana yang mengeluarkan kebijakan untuk meminta kepada umat muslim di wilayahnya mengganti azan dengan pesan teks atau WhatsApp. Alasannya, melansir Viva, karena panggilan ibadah yang umumnya menggunakan pengeras suara itu mengganggu kenyamanan sekitar.
Perintah mengganti panggilan ibadah dengan WhatsApp disampaikan oleh Menteri Lingkungan, Sains, Teknologi dan Inovasi Ghana, Kwabena Frimpong Boateng. Menurutnya, peralihan cara panggilan ibadah ini akan mengurangi polusi suara di Ghana.
Baca juga: Bicara ‘Ngawur’ Preskon Joe Biden Sampai Dihentikan Staf
"Di rumah ibadah, mengapa suara harus terbatas pada rumah ibadah tersebut dan lagi-lagi berasal dari masjid. Kenapa waktu untuk beribadah tidak ditransmisikan saja dengan pesan teks atau WhatsApp," jelas Boateng.Lebih lanjut, menyiarkan panggilan ibadah melalui WhatsApp, menurut Boateng mempermudah pemimpin ibadah karena hanya mengirimkan pesan teks. Imbauan kontroversial itu pun bukan hanya ditujukan pada Azan, namun juga untuk gereja-gereja di Ghana.
Sang menteri memang menyadari imbauannya tersebut akan memicu kontroversi. Namun demikian, Boateng meyakini sarannya mengganti panggilan ibadah dengan WhatsApp, layak untuk dipertimbangkan.
(rei)