DREAMERS.ID - Nama aplikasi Anterin belakangan ramai dibicarakan netizen setelah Grab mengakuisisi bisnis Uber di wilayah Asia Tenggara. Telah hadir di kawasan Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta, Anterin siap meramaikan kompetisi layanan transportasi online bersama Grab dan Go-Jek.
Salah satu pendiri sekaligus CEO Anterin, Imron Hamzah mengungkapkan bahwa dia seringkali tak mendapatkan angkutan di jam-jam sibuk karena masalah tarif. "Salah satu alasan driver tidak mau jemput karena tarif yang tidak sepadan dengan usaha menembus jalanan yang macet. Karena itu, kami keluar ide memberikan kebebasan kepada driver untuk memasang harga yang sepadan menurut mereka," kata Imron, mengutip CNN Indonesia.
Tak hanya pengemudi yang mendapatkan kebebasan, penumpang pun diberikan kebebasan untuk memilih pengemudi berdasarkan anggaran yang sepadan dan memilih driver berdasarkan jenis kendaraan dan gender. Kendati demikian, konsep transportasi online seperti Grab maupun Go-Jek rupanya sudah cukup melekat di masyarakat saat ini.
Imron mengaku tantangan perusahaannya kini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai konsep market place di Anterin. "Namun kami melihat hal ini sebagai tantangan positif, karena kami adalah market, kami adalah city. Semua ditentukan sendiri oleh pelaku pasar," tambahnya.
Anterin saat ini memiliki 130.000 pengemudi motor, mobil dan truk yang bergabung dalam aplikasinya yang sebagian besar berada di Jakarta. Imron mengaku belum memiliki niat untuk melakukan ekspansi ke kota lain. Sebab, pihaknya masih ingin melihat seberapa baik penerimaan masyarakat terhadap konsep baru transportasi online ini.
(fzh)