DREAMERS.ID - Iggy Azalea baru saja merilis single terbarunya yang berjudul 'Savior'. Single ini adalah single pertamanya setelah tiga tahun vakum dari dunia musik. Ternyata selama tiga tahun menghilang tersebut, rapper yang pernah duet dengan Jennifer Lopez ini mengalami gangguan mental.
Dilansir dari People (4/4), gangguan tersebut diakibatkan berbagai masalah yang dihadapinya seperti tur musiknya batal pada 2015, album keduanya 'dibuang', serangkaian single gagal, ditambah perang Twitter dengan label rekaman. Pasca putus dengan rapper Nick Young yang berakhir pada 2016 silam, Iggy juga menghadapi tudingan rasisme dari musisi Snoop Dogg dan Azalea Banks terkait rasisme.
Sampai suatu saat, pihak manajemennya menyarankan agar Iggy Azalea mengikuti sesi terapi khusus selama dua minggu di Arizona. Awalnya sang rapper menolak dan merasa ia bisa menyembuhkan dirinya sendiri, namun setelah mengetahui tempat terapi khusus tersebut adalah tempat yang pernah menyembuhkan temannya, Demi Lovato, Iggy pun mau menjalani terapi di sana.
Baca juga: Demi Lovato Buat Pengakuan Mengejutkan Lewat Single Terbaru 'Sober'
Ya, Iggy mengakui Demi Lovato adalah salah satu inspirasinya untuk keluar dari masalah mentalnya. Ia juga mengakui di saat-saat sulitnya tersebut, banyak temannya yang pergi meninggalkannya. Hanya tiga orang yang menurutnya selalu mendampinginya untuk kembali bangkit, yaitu Demi Lovato, Kesha dan rapper Quavo."Kami hampir selalu berkomunikasi. Demi selalu menghubungiku menanyakan keadaanku, dan Kesha bahkan sampai mengatur tanggal hanya untuk bermain puzzle denganku, pasca dia operasi," ungkapnya.
Iggy Azalea mengaku menyesal dan ingin 'membereskan kekacauan' yang pernah ia lakukan. Meski tetap positif dan masih ingin bermusik, Iggy menyatakan kalau ia mengerti dan sudah menerima apabila namanya sebagai rapper tidak lagi berada di puncak.
(gbs)