Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Alasan Puisi Sukmawati Soekarnoputri Dianggap Lebih Parah Dibanding Penistaan Agama Ahok
04 April 2018 10:21 | 2158 hits

DREAMERS.ID - Karya puisi anak dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno yang bernama Sukmawati berujung pada pelaporan polisi oleh sejumlah pihak. Puisi berjudul ‘Ibu Indonesia’ itu dianggap menodai agama dan dibandingkan dengan kasus yang menjerat Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dalam puisinya, Sukmawati menyinggung syariat Islam soal azan dan cadar yang dibandingkan dan tak lebih cantik dari kidung dan konde sari khas Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Sukmawati merespon dengan mengatakan tak bermaksud menyinggung SARA tapi interpretasi seorang budayawan semata.

"Lho Itu suatu realita, ini tentang Indonesia. Saya ga ada SARA-nya. Di dalam puisi itu, saya mengarang cerita. Mengarang puisi itu seperti mengarang cerita. Saya budayawati, saya menyelami bagaimana pikiran dari rakyat di beberapa daerah yang memang tidak mengerti syariat Islam seperti di Indonesia Timur, di Bali dan daerah lain," kata Sukmawati ketika dikonfirmasi via laman Detik.

Baca juga: Makna Di Balik Ajakan Ramai-ramai Memaafkan Sukmawati Karena Puisi 'Kidung VS Azan'

Selain seorang pengacara bernama Denny Andrian Kusdayat, Sukmawati juga dilaporkan oleh Ketua DPP Hanura Amron Asyhari. Dia melaporkan kasus ini bukan atas nama institusi partai, melainkan secara personal. Amron mengatakan jika kasus Sukmawati ini lebih parah dari Ahok.

Pasalnya, kata-kata Ahok yang dianggap menodai agama Islam itu terjadi secara responsif. Namun dalam kasus Sukmawati, materinya berbentuk puisi yang bisa dipastikan sudah direncanakan sebelumnya, bahkan dikaji ulang.

"Kalau Ahok itu autodidak, secara responsif. Kalau beliau ini puisi, sudah dia catat, baca kaji ulang, setelah itu dituangkan. Ini lebih parah dibanding Ahok," papar Amron.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio