DREAMERS.ID - Di zaman modern seperti sekarang, hal-hal primitif tentu menjadi hal yang tidak biasa dan selalu menarik perhatian. Salah satunya adalah penemuan mumi super mini yang ditemukan di Gurun Atacama, Chile pada tahun 2003 lalu.
Mumi yang diberi nama Ata itu berada di dalam kantong kulit di sebuah gereja tua yang tidak lagi dipakai. Disebut super mini karena ukurannya sangat mungil, hanya 6 inchi atau 15 cm. Namun telah berbentuk tubuh layaknya manusia, tak heran banyak pihak yang menyebutnya hoax alias berita bohong.
Belum lagi bentuk tulang tengkoraknya yang lonjong dan lancip ke atas. Rongga mata mumi ini juga menyamping dan panjang. Sedangkan jumlah tulang rusuknya hanya 10 pasang, tak seperti manusia normal yang memiliki 12 pasang. Sehingga jangan heran jika mumi ini dianggap alien atau makhluk asing yang bukan berasal dari mumi.
Baca juga: Bicara ‘Ngawur’ Preskon Joe Biden Sampai Dihentikan Staf
Namun selama 5 tahun terakhir, para peneliti yang melakukan kajian analisis genomic atau meneliti DNA mengungkapkan faktanya. Mumi Ata adalah benar manusia, hanya saja mumi ini mengalami sejumlah mutasi tulang akibat penyakit tertentu yang termasuk kasus langka.Melansir Detik, mumi ini adalah jasad seorang bayi perempuan yang memiliki penyakit dwarfisme. Yaitu sebuah kondisi saat seseorang mengalami gangguan pertumbuhan dan membuatnya kecil.
Hasil pengujian di Stanford University di San Francisco dan di University of California menyatakan bayi yang menjadi mumi yang sempat diduga dari zaman kuno ini, ternyata meninggal sekitar 40 tahun lalu. Bayi ini memiliki kondisi genetik tidak normal yang memperlambat pertumbuhannya. Mumi ini diyakini merupakan bayi prematur atau bayi yang meninggal usai dilahirkan.
"Sementara kisah ini berawal sebagai kisah soal alien, dan menjadi global, ini sungguh kisah soal tragedi manusia," ucap Gary Nolan, profesor mikrobiologi dan imunologi dari Stanford University, yang memimpin penelitian ini.
"Seorang wanita melahirkan bayi yang tidak terbentuk normal, diawetkan secara khusus dan kemudian dijual sebagai artefak aneh. Belakangan terungkap ternyata manusia, dengan kisah genetik mengagumkan yang mungkin bisa kita pelajari untuk membantu orang lain. Semoga dia beristirahat dalam damai," imbuhnya.
(rei)