DREAMERS.ID - Pesta olahraga akbar Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 telah resmi ditutup pada 25 Februari lalu. Dan pada 26 Februari, sutradara yang mengatur upacara pembukaan dan penutupan olimpiade hadir sebagai tamu program radio ‘Kim Eo Jun’s News Factory’.
Dalam siaran tersebut, sang sutradara membahas berbagai aspek dari dua upacara tersebut dan juga menjawab berbagai pertanyaan yang membuat banyak orang penasaran. DJ radio mengatakan bahwa ada banyak perbincangan seperti mengapa PSY tidak tampil padahal ia terkenal secara internasional.
Song Seung Hwan menjelaskan, “Aku bertemu dengan PSY. Namun ia sendiri merasa terbebani untuk terus tampil membawakan ‘Gangnam Style’. Jadi kami memasukkan lagu itu saat para altet memasuki stadion di upacara pembukaan. PSY mengatakan bahwa ia secara pribadi atau mengaransemen musiknya, jadi (lagu) yang digunakan merupakan aransemennya.”
Baca juga: PSY Hingga Penulis dan Aktor 'Pachinko' Berikan Dukungan untuk Suga BTS
Saat ditanya apakah itu berari PSY menolak tawaran untuk tampil, Song Seung Hwan menjawab, “Itu benar. Dia mengatakan bahwa dirinya mendapat banyak kritikan saat tampil di Asian Games.” Penyanyi yang bernaung di YG Entertainment itu sebelumnya tampil di upacara pembukaan Asian Games 2014.“Aku rasa menjadi selebriti cukup sulit. Jika mereka tampil di acara, orang mengkritik mereka dengan mengatakan, ‘Mengapa mereka muncul’ dan jika mereka tak tampil, mereka juga dikritik karena tak tampil,” imbuhnya.
Sementara dalam kesempatan wawancara via telepon dengan Yonhap News, Song Seung Hwan juga mengungkapkan bahwa sulit membawa banyak bintang K-Pop selain CL dan EXO karena waktu upacara penutupan hanya dua jam, sementara banyak acara resmi lainnya yang harus dilakukan, seperti pemberian penghargaan, penurunan bendera, bahkan liputan media.
Tak hanya PSY, penyelenggara juga mencoba untuk mengajak BTS, namun padatnya jadwal mereka membuat grup asuhan Big Hit Entertainment ini tak bisa tampil. “Kami mengajak BTS sejak awal tahun lalu, tapi karena mereka ada kemungkinan besar di luar negeri selama olimpiade, sulit mengatur jadwal di awal.”
(fzh/Soompi/Yonhap)