DREAMERS.ID - Seiring berkembangnya modest wear di kalangan wanita muslimah membuat gaya mengenakan jilbab kian bervariasi. Hal tersebut dituangkan pada cara melilitkan kain dengan style turban. Sama-sama berfungsi sebagai penutup kepala, model gaya hijab yang satu ini ternyata mengundang banyak pro serta kontra.
Salah satu desainer busana muslim Indonesia, Vivi Zubedi mengutarakan pendapatnya perihal gaya turban ini. Ia mengatakan bahwa turban tak boleh disamakan dengan mengenakan hijab, tetapi hanya memakai 'topi' saja. Hal inilah yang membuatnya tak setuju dengan pengaplikasian jilbab bergaya turban.
"Tidak setuju, mengenai hijab turban, itu topi menurut saya ya. Kalau mau pakai hijab harus cover dada, leher, dan kepala," tutur Vivi melansir Vemale.
Baca juga: Simple nan Stylish, Ikuti Tren Hijami Ala Selebriti Indonesia Yuk
Tak cukup dengan itu, Vivi juga menambahkan bahwa di dalam Al-Quran, tidak ada perintah atau kata tentang turban itu sendiri. Yang ada hanyalah hijab dan jilbab. Jilbab disebut sebagai abaya serta hijab yang menutupi sebagian dada. Hal tersebut tentu sangat berbeda dengan turban yang hanya menutupi hingga bagian leher."Kalau orang mau memakai turban, pakai turban saja, tapi jangan mengatas namakan hijab dan jangan mengatas namakan muslim desainer, bikin baju yang berturban oke, tapi general desainer bukan muslim desainer," tegas desainer yang mengawali kariernya pada tahun 2011 silam.
Baginya, ketika wanita menggunakan turban, kain tersebut hanyalah pembungkus kepala layaknya baru selesai mandi. Jilbab dan hijablah yang pantas dikategorikan sebagai pelindung wanita muslimah karena dapat menutupi aurat dengan baik.
Bagaimana menurutmu, Hikers?
(ysm)