DREAMERS.ID - Masyarakat Indonesia seperti punya budaya ‘menonton’ saat terjadi kecelakaan yang tak jarang justru membuat macet lalu lintas ketimbang kecelakaan itu sendiri. Mirisnya, warga tersebut memang menonton atau berhenti sejenak bahkan mengabadikannya dalam foto dan video, bukan menolong korban.
Perilaku tersebut tentu bukan perilaku yang baik karena mengganggu pengendara lain yang melintas. Tak sedikit pula justru terjadi kecelakaan lanjutan karena berhenti di tengah jalan. Hal ini pun jadi perhatian pegiat berkendara secara aman dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC).
Menurut training director dari JDDC Jusri Pulubuhu, jika masyarakat ingin menolong korban, lakukan hal yang benar. Contohnya, mengamankan lokasi kejadian agar pengendara lain tidak terganggu. Dan segera menghubungi rumah sakit untuk dikirimkan ambulans atau pihak kepolisian.
Baca juga: Anehnya Penjelasan dan Ekspresi Sopir Truk Usia 18 Tahun Pelaku Tabrakan Beruntun di GT Halim
"Segera membagi tugas, mengamankan lokasi kecelakaan agar tidak terjadi kecelakaan berikutnya, menghubungi pihak pihak kompeten, yakni kepolisian dan ambulans sehingga bisa melakukan pertolongan pertama dengan tepat," kata Jusri mengutip Kompas.Tentu saja, budaya ‘menonton kecelakaan’ ini perlu diubah dengan cara sosialisasi, pelatihan atau kampanye terkait kesadaran berada di jalan raya. Termasuk juga pengetahuanpertolongan pertama pada kecalakaan.
"Jadi apa yang dilakukan biasanya dilakukan prosedur-prosedur itu biasanya disosialisasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional dan pemerintah juga aktif menyosialisasikan," kata Jusri.
(rei)