DREAMERS.ID - Banjir, permasalahan dan solusinya sudah melekat pada DKI Jakarta, terutama pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Beberapa program pun dilakukan keduanya untuk mengatasi banjir, mulai dari alat seperti pompa, hingga personil seperti pasukan oranye.
Djarot, yang sempat menjabat jadi gubernur ketika Ahok mulai menjalani hukuman penjara ini pun ditanyai perihal banjir yang melanda ibu kota akhir-akhir ini, terutama pada Senin (11/12) kemarin. Namun, ia dengan jujur enggan mengomentari hal tersebut dan memilih untuk memberi kesempatan pada suksesornya.
"Sebaiknya saya tidak memberikan komentar, nanti juga suatu saat kalau diperlukan betul saya akan menyampaikan pendapat. Sekarang saya berikan kesempatan kepada beliau (Anies) karena baru 2 bulan (memimpin Jakarta)," ujar Djarot.
Baca juga: Sudah Resmi Daftar, Ini Dia Tiga Paslon Yang Akan Berlaga Di Pilkada Jakarta
"Masalah banjir, masalah macet, masalah penataan kaki lima, beri kesempatan ya tentang pasukan oranye," terang Djarot.Sebelumnya, hujan lebat dan banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta hingga merendam beberapa titik vital hingga jadi viral di media sosial. Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bertanggungjawab atas terjadinya banjir tersebut.
"Saya bertanggung jawab. Jadi ketika kejadian kemarin, saya tahu ini tanggung jawab saya," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
(rei)