DREAMERS.ID - Suasana gembira di konser musik country Las Vegas berubah jadi medan mengerikan setelah seorang pria melepaskan tembakan membabi buta ke arah penonton. Ratusan orang tumbang dan kepanikan mengerubuti Las Vegas, Amerika Serikat pada Senin (2/10).
Kini kelompok militan ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang sedikitnya menewaskan 50 jiwa serta lebih dari 400 orang terluka, melansir CNN. ISIS juga mengklaim jika pelaku yang diidentifikasi bernama Stephen Paddock, kelahiran 1953 baru saja menjadi mualaf atau memeluk Islam.
“Penyerangan di Las Vegas dilakukan oleh seorang tentara ISIS dan dia melakukannya sebagai respons atas panggilan koalisi negara yang menjadi target,” papar agensi berita ISIS, Amaq, melansir Reuters. “Pelaku penyerangan di Las Vegas berpindah agama menjadi Islam beberapa bulan yang lalu,”
Baca juga: Ngeri, Kota Indah Ini Berubah Jadi Kota Hantu
Namun klaim ini disanggah oleh kepolisian Las Vegas dan FBI yang menguatkan jika insiden berdarah ini tidak ada koneksi dengan kelompok teroris internasional mana pun. “Sementara kejadian ini terungkap, kami percaya pada titik ini bahwa tidak ada koneksi [antara kejadian ini] dengan grup teroris internasional,” ujar Aaron Rouse, agen spesial yang bertanggungjawab atas kantor FBI di Las Vegas.Lebih lanjut, Stephen Paddock yang ditetapkan sebagai pelaku penembakan massal ini membunuh dirinya sendiri di kamar hotel tempat ia menjalankan aksinya. Tepatnya di lantai 32 hotel Mandalay Bay, kamar yang disewanya sejak 28 September 2017 lalu.
Sheriff Lombardo juga mengatakan jika penembakan ini adalah insiden tragis yang tak pernah dialami sebelumnya di lembah Amerika Serikat. Seorang rekan pelaku bernama Marilou Danley dan kendaraan yang terdaftar atasnama pelaku juga telah diamankan.
(rei)