Dreamland
>
Berita
>
Article

RS Mitra Keluarga Kalideres Angkat Bicara Soal Meninggalnya Bayi Debora

10 September 2017 13:40 | 1966 hits

DREAMERS.ID - Masyarakat bersimpati terhadap kasus meninggalnya bayi Debora di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat yang terjadi 3 September lalu. Debora diduga meninggal karena tidak mendapat penanganan tepat waktu akibat pihak RS menolak pasien yang kurang melunasi uang muka (DP).

Menanggapi hal ini, pihak RS Mitra Keluarga Kalideres pun angkat bicara melalui sebuah keterangan pers. Pihak manajemen menyampaikan bahwa awalnya Tiara Debora diterima instalasi gawat darurat (IGD) sekitar pukul 03.40 WIB dalam keadaan tidak sadar dan tubuh tampak membiru. "Pasien dengan riwayat lahir prematur memiliki riwayat penyakit jantung bawaan (PDA) dan keadaan gizi kurang baik," kata pihak manajemen dalam keterangan persnya, mengutip Kompas.

Berdasarkan pemeriksaan, bayi pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi itu diterima pihak rumah sakit dalam kondisi napas berat dan banyak dahak, saturasi oksigen sangat rendah, nadi 60 kali per menit, dan suhu badan 39 derajat celcius.

Pihak rumah sakit menyatakan, mereka melakukan pertolongan pertama, pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Menurut pihak rumah sakit, setelah itu kebiruan berkurang serta oksigen membaik meski kondisi Debora masih kritis. Kemudian, dokter RS Mitra Keluarga Kalideres menyarankan kepada Henny agar Debora ditangani di ruang intensive care unit (ICU).

Baca juga: Kemenkes Tetapkan RS Mitra Bersalah karena Perbedaan Tindakan Ini Pada Bayi Debora

Dalam keterangan persnya, pihak rumah sakit menyebut Henny menolak perawatan di ICU lantaran terkendala biaya. Dokter pun menawarkan kepada Henny agar Debora dirujuk ke RS yang bekerja sama dengan BPJS. Namun dalam proses pencarian, baik keluarga pasien maupun pihak rumah sakit kesulitan mendapatkan tempat.

Henny sempat menemukan relasi yang mengatakan Rumah Sakit Koja bersedia menerima bayinya. Namun takdir belum sempat dipindahkan, Debora semakin menurun kondisi kesehatannya. Setelah melakukan resusitasi jantung dan paru selama 20 menit, nyawa Debora tak bisa diselamatkan.

Sementara itu, Henny membantah keterangan yang disampaikan rumah sakit. Menurut dia, Debora tidak memiliki riwayat kekurangan gizi. Beratnya yang hanya 3,2 kilogram pada usia empat bulan itu, kata dia, karena Debora lahir prematur.

Henny juga menyangkal menolak perawatan di ICU. Pengakuan Henny, ia sudah memohon kepada pihak administrasi dan dokter jaga agar Debora dimasukan dulu ke ICU dengan uang muka Rp 5 juta. Namun pihak rumah sakit bersikeras agar uang muka Rp 11 juta dilunasi.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio