DREAMERS.ID -Masyarakat dibuat terhenyak dengan kasus penangkapan kelompok penyebar kebencian berkonten SARA dan hoax di media sosial bernama Saracen. Kelompok yang kerap menyebar provokasi di media sosial untuk memancing kemarahan dan perpecahan ini teroganisir dengan baik dan ada banyak uang di baliknya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun turut memberi tanggapan soal penangkapan tersebut. Ia berharap polisi tidak hanya menangkap orang-orang yang gabung di grup Saracen, namun mereka yang memesan jasanya juga wajib diselidiki.
"Saya harap polisi bisa melacak dan menindak tegas, bukan hanya kelompok Saracen ini, tetapi juga siapa yang memesan. Kenapa? Karena 2018 nanti ada pilkada di 171 daerah," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (26/8) mengutip Kompas.
Baca juga: Punya 'Sniper', Begini Beda Kelompok Penyebar Hoax 'Family MCA' dan 'Saracen' yang Perlu Diwaspadai
Djarot juga menilai kelompok itu berbahaya dan hanya mementingkan uang tanpa memikirkan dampak konten SARA dan hoax yang disebar di masyarakat yang bisa teradu domba. "Ketika warga kita masih mencari jati diri dan mudah termakan oleh berita hoaks itu, maka ini berbahaya sekali," pungkas Djarot.Seperti yang diberitakan, polisi telah menangkap sejumlah tersangka yang terlibat dalam jaringan Saracen, mereka adalah JAS (32), MFT (43), dan SRN (32). Sosok JAS yang punya kemampuan di bidang IT ini merupakan ketua kelompok tersebut yang berperan mencari anggota baru.
Sindikat Saracen memiliki ribuan akun dan ratusan ribu akun pengikut di media sosial. Setiap proyek ujaran kebencian dan SARA oleh Saracen ini dihargai hingga Rp 100 juta.
(dits)