DREAMERS.ID - Tengah dilanda perang dengan kelompok radikal ISIS di Marawi, Filipina masih gencar memberantas narkoba. Terbukti dari ‘sadisnya’ penegak hukum Negeri Lumbung Padi tersebut menembak mati sepasang suami istri Wali Kota yang terlibat kasus narkoba.
Melansir Tribunnews, Wali Kota Ozamiz, Reynaldo Parojinog dan istrinya tewas ditembak dalam rangkaian operasi penggerebekan anti-narkoba di Selatan Filipina. Kepolisian Filipina pun menyatakan pengharapan jika tewasnya Parojinog dan istri menjadi pesan peringatan bagi pejabat lain untuk menjauhi narkoba.
Namun Direktur Satuan Penyelidikan dan Investigasi Kriminal Filipina (CIDG) Roel Obusan, kepolisian tidak ada maksud untuk mematikan Parojinog dalam operasi tersebut. Polisi yang hendak menangkapnya justru disambut tembakan oleh pasukan pengamanan Wali Kota sehingga baku tembak pun terjadi.
Baca juga: Foto-foto Dahsyatnya Erupsi 'Taal Volcano' yang Abunya Telah Mencapai Ibu Kota Manila
"Kami sebenarnya bermaksud untuk mengadili mereka dan meminta keterangan dari mereka hidup-hidup," jelas Obusan. "Tapi, kami malah ditembaki sebelum bisa memasuki tempat tinggal sang wali kota,"Dilaporkan selain Parojinog dan istri, baku tembak turut menewaskan 6 kerabat serta anggota pasukan pengamanan Wali Kota. Dengan demikian, Parojinog menjadi wali kota ketiga yang dibunuh dalam operasi anti-narkoba yang digagas Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Putri Parojinog yang juga Wakil Wali Kota Ozamiz, Nova Echaves pun diringkus. Beredar sebuah video Nova bergumul dengan petugas keamanan karena ia berusaha menyembunyikan sesuatu di tangannya saat digerebek.
November 2016 lalu, polisi Filipina menembak mati Wali Kota Albuera Rolando Espinosa dalam sebuah penjara di Leyte. Seminggu sebelum itu, Wali Kota Saudi Ampatuan Samsudin Dimaukom juga ditembak mati dalam sebuah baku tembak di pos pemeriksaan polisi setelah ia dicurigai menyelundupkan obat-obatan ilegal.
(rei)