DREAMERS.ID - Wacana pemindahan ibu kota negara ke lokasi lain memang terlihat digarap serius oleh pemerintah. Sederet kajian diklaim tengah dilakukan sebagai persiapan dimulainya proses mulai tahun depan. Ada yang pro dan ada yang kontra, begitu juga dengan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang justru tak yakin dengan rencana tersebut.
"Kalaupun ada wacana pindah (ibu kota), maaf Bapak Presiden, kami masih belum yakin, Terhadap aura dan cikal bakal bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia," kata Djarot di Setu Babakan, Minggu (30/7) pada saat perayaan Lebaran Betawi 2017.
"Hal seperti ini tidak perlu diwacanakan terlalu melebar, yang penting kita kerja keras. Jakarta sebagai ibu kota negara yang bukan hanya dibanggakan bangsa Indonesia tapi sejajar ibu kota negara lain," ucap dia.
Baca juga: Ahok Ketika Ditanya Perasaanya Bertemu dengan Anies: Aku Orangnya Cepet 'Move On'
Djarot menambahkan, salah satu faktor mengapa Jakarta lebih unggul sebagai ibu kota karena Jakarta salah satu pelopor kebinekaan. Terlebih dengan serangkaian peningkatan infrastruktur yang dikebutnya hingga akhir jabatan Oktober nanti. Djarot pun masih mengatakan hal yang sama hingga Senin (31/7) hari ini."Bukan hal sederhana. Kalau saya sebaiknya kita kembangkan Jakarta supaya layak jadi ibu kota negara. Apa sih persoalan di Jakarta? Ini kan macet, maka kita geber betul pembangunan sektor transportasi publik," kata Djarot di Balai Kota Jakarta. "Memang masih macet, tapi coba lihat kalau program ini tetap berlanjut, program pembenahan transportasi publik di Jakarta sudah dimulai, baru mencapai 50-60%, jika ini diteruskan maka akan sangat berkurang kemacetannya,"
"Integrasi antarsistem transportasi dilakukan, itu perintah Presiden, baik itu antara commuter line, TJ, LRT, MRT. Dan kemudian perlu dibangun sistem integrasi betul, bukan hanya di Jakarta tapi juga kawasan sekitarnya," ungkap Djarot. "Saya pikir kalo kita konsisten seperti ini, maka menurut saya, ngapain ibu kota negara dipindah,"
(rei)