DREAMERS.ID - Masyarakat mulai bereaksi atas kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan yang dianggap cukup lama diungkap oleh pihak kepolisian. Sudah lebih dari 100 hari namun kasus dinilai belum memberi petunjuk berarti.
Sementara sang korban, Novel sempat mengejutkan publik dengan mengatakan ada jenderal polisi terlibat dalam kasusnya dan usaha kriminal terhadap dirinya adalah sia-sia belaka. Belakangan, Novel justru semakin vokal membeberkan informasi terkait kasusnya ini.
"Saya mendapat informasi dari petinggi Polri sebulan sebelumnya bahwa saya akan diserang," kata Novel melalui wawancara dengan Najwa Shihab seperti dikutip dari Merdeka.
Petinggi Polri yang disebutkan itu meminta Novel untuk berhati-hati bahkan menawarkan penjagaan atau pengawalan. "Tapi tidak mungkin saya (mau) karena saya dari KPK," katanya.
Baca juga: 13 Pegawai KPK dan Novel Baswedan Dinyatakan Positif Corona
Tak hanya itu, Novel Baswedan pun mengungkapkan jika ada dua kubu dalam kepolisian yang berbeda sikap padanya. Ada yang berusaha mengamankan atau melindungi dirinya, ada juga yang mencari-cari kesalahan."Ada 2 kelompok (Polri), ada yang berupaya mengamankan, ada yang mencari-cari kesalahan. Iya kelompok Polri," katanya.
Novel Baswedan juga kembali menyinggung adanya petinggi Polri yang terlibat dalam kasus penyiraman yang membuat mata kirinya belum pulih seperti sedia kala itu. Bahkan, anggota Polri yang dimaksudnya itu telah berpangkat jenderal.
"Satu jenderal diduga terlibat," katanya. "(Tapi) saya rasa tidak pantas saya bicarakan di ruang terbuka,"
(rei)