Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Tak Kompak, Wapres JK Beri Sinyal Tak Mau Pindah Ibu Kota dari Jakarta?
10 Juli 2017 18:00 | 1107 hits

DREAMERS.ID - Kabar perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke kota lain di luar Pulau Jawa. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pun mengaku telah mendiskusikan hal ini secara mendetail dengan Presiden Jokowi di mana lembaganya akan memimpin mega proyek ini.

"Karena pengalaman beliau (jadi Gubernur) di DKI. Beliau menyampaikan susah sekali membenahi kota Jakarta ini. Ongkos terlalu mahal, bukan hanya biaya ya, tapi ongkos politik, ongkos sosial," ujar Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki di lain kesempatan.

Namun sepertinya sang Wakil Presiden, Jusuf Kalla berseberangan dengan rencana Presiden Jokowi ini. Terlihat dari beberapa pernyataan yang dinilai ‘cukup’ tidak mendukung perpindahan ibu kota ke lokasi lain, yang paling santer adalah Palangkaraya.

Sementara Bambang yakin awal 2018 kajian telah selesai dan bisa mulai pembangunan tahap awal, Wapres JK meminta agar rencana tersebut dikaji lebih seksama. "(Kajian pemindahan selesai Desember 2017) Kita belum tahu apa bisa atau tidak. Itu bukan hal yang mudah dengan suatu negara yang besar begini," ujar JK mengutip Merdeka, Jumat (7/7).

Baca juga: JK Resmi Dukung AMIN, Apa Respon Ganjar dan Prabowo?

"Dalam situasi begini di mana keuangan negara tidak terlalu baik. Tidak berarti tiba-tiba tahun depan bisa pindah. Karena pegawai pusat sebanyak 900 ribu. Rumahnya bagaimana, kantornya bagaimana, istana bagaimana, DPR bagaimana, markas tentara bagaimana, gedung BI. Itu semua memindahkannya bagaimana. Jadi bukan sesuatu yang mudah," jelasnya.

Jusuf Kalla juga mengatakan pemindahan ibu kota tidak bisa hanya 4-5 tahun, karena bisa memakan waktu hingga 10 tahun. Mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat besar, perpindahan ini tak bisa dianggap semudah perpindahan ibu kota Malaysia, dari Kuala Lumpur ke Putrajaya yang hanya berjarak 30 kilometer.

Alasan lain wapres adalah janganlah pindah ibu kota hanya karena masalah macet dan banjir. Menurutnya, jika masalah macet dan banjir tidak diselesaikan, pindah kemana pun kondisinya akan tetap sama.

"Kalau macet ya selesaikan macetnya bukan selesaikan ibukotanya, perbaiki dan percepat MRT, LRT, percepat bus. Kalau banjir ya perbaiki drainase. Karena kalau pindah pun pasti tetap banjir juga kalau kita tidak perbaiki drainase dengan cepat," jelasnya.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio