Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Warga Kampus Sydney Kecam Insiden Pemukulan Terhadap 4 Mahasiswi Muslim
24 Mei 2017 15:10 | 1570 hits

DREAMERS.ID - Empat mahasiswi Muslim di Sydney diduga menjadi korban serangan pemukulan oleh seorang wanita 39 tahun. Insiden yang terjadi sekitar dua pekan lalu tersebut terjadi di luar gedung kampus University of Technology Sydney (UTS) Australia.

Dugaan penyerangan terhadap empat wanita berjilbab berusia antara 18-23 tahun, yang tiga diantaranya mahasiswi UTS dan yang lainnya adalah mahasiswa University of New South Wales (UNSW) tersebut menuai protes dari warga kampus. Sedikitnya 150 mahasiswa dan staf melakukan aksi demonstrasi di luar kampus UTS.


Maria Claudia Gimenez Wilson (39) pelaku penyerangan
(Image: Sydney Morning Herald)

Para demonstran berkumpul di depan menara UTS, sebelum berjalan ke lokasi kejadian di mana mereka menuliskan pesan mengecam rasisme dan menyambut warga Muslim. Sementara melansir laman Detik, pelaku telah ditangkap polisi dan jadi tersangka melakukan serangan secara fisik.

Baca juga: Angkatan Militer Korsel Luncurkan Menu Makanan Khusus Tentara Muslim

Mahasiswa hukum dan politik Aishah Ali dari Asosiasi Muslim UTS mengatakan kaget dan kecewa saat mengetahui adanya serangan tersebut. "Hal itu membuat saya merasa sangat cemas dan paranoid minggu itu. Hal itu bisa terjadi pada saya. Saya selalu melewati bangunan itu," katanya.


Lokasi pemukulan dekat gedung UTS
(Image: Sydney Morning Herald)

"Kita seharusnya tidak perlu selalu berjaga-jaga [atau] terus terbebani dengan paranoia di lingkungan yang dianggap sebagai tempat belajar yang aman," katanya. "Wanita atau bukan, Muslim atau bukan, kita tidak pantas takut," tambahnya.

Verity Firth dari Unit Keadilan Sosial, Kesetaraan dan Keanekaragaman di UTS mengatakan universitas tersebut secara aktif menentang rasisme. Rektor kampus itu pun telah memberikan masukan pada usulan perubahan Pasal 18C dari Undang-Undang Diskriminasi Rasial di Australia.

"Kami bertekad untuk membangun budaya kampus yang inklusif dan terbuka," katanya. "Saya bersama Anda semua di sini hari ini berjanji tidak mentolerir rasisme di kampus kita," pungkasnya.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio