DREAMERS.ID - Beberapa hari belakangan, warga dikeluhkan oleh kondisi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo yang dinilai kembali kumuh dan jorok karena pedagang kaki lima yang memenuhi dan berjualan di area jogging track.
Tak sedikit pula yang kecewa karena kabar ini mulai berhembus sejak penghitungan cepat atau quick count memberi hasil pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful. Namun kekalahan sebagai alasan itu ditepis Ahok hingga meminta polisi menindak tegas preman-preman yang mengambil untung.
"Karena dia (preman) merasa gubernur kalah udah hilang gubernur, padahal masih sampai 7 Oktober, kan masih lima bulan lagi," ujar Ahok kepada awak media, Selasa (25/4) mengutip Detik.
Baca juga: Wacana Premium Dihapus Namun Sulit Karena Mafia Migas, Ahok Setuju!
"Bukan, bukan nggak diperhitungkan (kondisi Kalijodo), itu sudah jalan, ini mereka kurang ajar saja, preman. Dia pikir saya udah nggak bisa tindak dia. Makanya saya minta kepolisian biar tindak. Dia (preman) merasa kita udah bukan gubernur lagi kan, orang saya masih gubernur kok sampai 7 Oktober," tegas dia.Perihal munculnya parkir liar di mana banyak oknum tak bertanggungjawab mengambil untung, Ahok mengaku sudah punya strategi sendiri dengan membuat satu jalur masuk kawasan RPTRA. Penerapan satu gerbang ini dipercaya mencegah adanya parkir dengan pungutan liar.
"Saya sudah minta Dishub diubah aja, kalau itu (mesin parkir) kan dicopot-copotin nih, parkir meter jalan satu jalan kita ubah pake gate, pake pintu pengamanan gampang, satu jalur," imbuhnya lagi.
Rencana ini pun sudah dikonfirmasi oleh Wakil Kadishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko yang mengatakan jika gerbang parkir akan dipasang minggu ini. Ahok juga meminta Satpol PP mengatur lapak pedagang serta pengunjung anak-anak yang tak memakai helm.
(rei)