DREAMERS.ID -Insiden penembakan terhadap penumpang mobil Honda City yang terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 WIB masih menjadi sorotan banyak orang. Kapolres Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, AKBP Hajat Mabrur menjelaskan pada Kompas.com kronologinya.
Menurut Kapolres, penembakan yang dialami oleh satu keluarga asal Desa Blitar tersebut terjadi karena mobil secara tiba-tba melaju cepat saat kegiatan razia kendaraan yang tengah dilakukan pihaknya. Tembakan peringatan ke udara pun tak digubris sehingga terjadi aksi kejar-kejaran.
Kejadian itu pun lantas menewaskan satu orang yakni Surani (55), sedangkan lima korban lainnya terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Seorang korban bernama Novianti (30), mengungkapkan insiden tersebut, dikatakanya meski mobil telah berhenti tetapi pihak polisi masih melepaskan tembakan dari jarak dekat.
"Tidak tahu berapa kali, tapi diberondong begitu. Padahal kami sudah berhenti," ujar Novi yang terluka karena terkena tembakan di bahu kiri, Rabu (19/4), mengutip Merdeka.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
Novianti yang dirawat di Rumah Sakit dr. Sobirin, Lubuklinggau, Sumatera Selatan ini juga mengatakan kalau dirinya sempat mendengar suara senjata menyalak saat aksi kejar-kejaran terjadi. Peluru lalu menembus badan mobil sehingga menyebabkan dia dan lima anggota keluarganya terluka.Diceritakannya lagi, polisi lalu menggedor pintu dan memecahkan kaca samping menggunakan popor senapan. Nampak beberapa polisi datang dengan mengendarai dua sepeda motor dan satu mobil.
"Waktu kaca dipukul-pukul itu, polisi teriak-teriak, marah-marah, bilangnya kenapa tidak mau berhenti," terangnya.
Lebih lanjut, korban lainnya yang diketahui terluka adalah Diki (29) terluka di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri. Cucu alm.Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena terserempet peluru dan satu anak lainnya yang tak terluka, Galih (6).
Artikel lainnya:
Begini Kronologi Mobil Satu Keluarga yang Ditembaki oleh Polisi
(dits)