DREAMERS.ID - Telah tamat sejak 21 Februari lalu, kekecewaan sepertinya masih menyelimuti penonton yang telah lama menantikan tayangnya drama KBS ‘Hwarang’. Menggaet bintang-bintang populer seperti Park Seo Joon, Park Hyungsik, dan Go Ara, pernonton menaruh harapan yang tinggi akan drama ini.
Selain itu hadirnya para member dari boy group populer seperti Minho SHINee dan V BTS juga cukup dinantikan. Namun sayangnya hype drama ini kurang terasa dan berakhir dengan perolehan rating 7,2 persen di episode ke-20.
‘Hwarang’ sebenarnya mendapat pujian karena menggunakan warna-warna yang enak dilihat. Tak hanya para pemainnya yang eye-catching, tapi penggunaan warna sepanjang penayangannya juga dinilai intens. Sayangnya, tiga hal ini dianggap sebagai ‘cacat’ yang tak bisa menutupi visualisasi yang keren.
1. Konflik orang dewasa yang membosankan
Setiap kali drama ini mulai menemukan titik cerah, di mana para karakter muda menunjukkan pesonanya, adegan tiba-tiba saja beralih ke pengulangan konflik antara para orang dewasa yang dianggap membosankan.
Baca juga: Agensi Umumkan Hwarang TEMPEST Keluar dari Grup
2. BGM yang tiba-tibaPenggunaan background music (BGM) memang dapat menunjang suasana dan feel saat menonton sebuah drama. Namun penonton ‘Hwarang’ menganggap jika penggunaan BGM di drama ini kurang tepat dan justru merusak suasana karena volume yang keras serta muncul dan berakhir secara tiba-tiba.
3. Perkembangan alur yang tak diduga
Klisenya plot-twist dan adanya ‘rahasia kelahiran’ juga dinilai menurunkan ketegangan yang dramatis. Selain itu, drama ini kurang mengeksplor kisah kehidupan dari masing-masing anggota Hwarang yang menjadi karakter utama.
Pra-produksi mungkin ambil bagian dalam munculnya ‘cacat’ ini. Saat ini, staf produksi cenderung menyukai proses syuting seperti ini karena mereka tidak perlu mengerjakan proses produksi yang terburu-buru. Salah satu hal yang menjadi kekurangan dari drama pra-produksi adalah staf tidak dapat mengatur reaksi penonton.
(fzh/Kpop Herald)