DREAMERS.ID - Seperti yang diketahui, China merupakan salah satu negara dengan pasar penikmat konten Hallyu (budaya Korea) terbesar. Namun sejak diterapkan larangan masuknya K-Pop, K-Drama, dan para pelaku hiburan Korea di Negeri Tirai Bambu dalam beberapa bulan terakhir, tujuan penyebaran Hallyu pun bergeser.
Dengan China yang kehilangan daya tariknya bagi para produsen dan pelaku industri hiburan Korea, negara-negara di Asia Tenggara pun muncul sebagai tujuan penyebaran konten K-Drama dan K-Pop di masa mendatang.
Selama ini Jepang dan China memang menjadi pasar yang menguntungkan bagi penyebaran Hallyu, namun perselisihan bersejarah dan konflik diplomatik telah lama menghambat keberhasilan lebih lanjut sehingga dinyatakan tidak aman untuk bisnis hiburan.
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Turis Asing Datang ke Korsel Berkat Hallyu, BTS Puncaki Survei Popularitas
Meskipun pasar Hallyu di negara-negara ASEAN terbilang kecil, namun meningkatnya popularitas konten hiburan Korea dan pertumbuhan populasi generasi muda di sana rupanya menarik para pengusaha untuk menjalankan bisnis di negara-negara Asia Tenggara.“Lebih dari setengah penduduk Vietnam berusia 20-30an. Generasi muda sensitif terhadap tren dan kami melihat potensi besar untuk pengembangan konten Korea selama 20 hingga 30 tahun ke depan. Orang Vietnam menyukai drama Korea yang romantis,” ujar Yoon, seorang pengusaha hiburan Korea.
Sementara itu, Indonesia yang menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dengan banyaknya generasi muda juga menjadi salah satu incaran pasar Hallyu. Menurut sebuah laporan oleh Korea Agency Creative Content (KOCCA), Indonesia merupakan pasar yang tumbuh tercepat untuk konten hallyu dengan tingkat pertumbuhan tahunan 11,8 persen hingga 2019. Ini juga merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini sebenarnya sudah mulai terlihat dengan semakin banyaknya konten hiburan Korea yang tayang di Indonesia dan juga menjadikan Tanah Air sebagai lokasi syuting program Korea dan pemotretan bahkan menjadi destinasi wisata para idola.
(fzh/Korea Times)