DREAMERS.ID - Meski budaya operasi plastik sudah bukan hal aneh atau tabu di Korea Selatan, bukan berarti tidak banyak masalah yang terjadi dalam prosedurnya. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, negeri tetangganya, China menuduh Korsel melakukan diskriminasi terhadap warganya.
Awal tahun ini, Kota Beijing via stasiun TV China Central menyiarkan berita tentang operasi plastik bersifat kosmetik di Seoul. Berita selama 4 menit itu menunjukkan adanya peningkatan biaya operasi dengan sengaja atau mark-up harga.
Berita itu memperlihatkan seorang turis berkewarganegaraan China mengatakan jika klinik operasi plastik, khususnya Gangnam biasa mengenakan biaya 2-10 kali lebih tinggi dari biaya untuk warga lokal. Hal ini menyebabkan turis dari Negeri Tirai Bambu itu enggan mengunjungi Korsel lagi.
Karena gelombang hallyu atau K-Pop yang mendunia melalui selebriti dan dramanya, tren operasi plastik profesional di Korea Selatan menarik wisatawan asing untuk melakukan ‘pebenahan’ pada tubuh dan wajahnya di negeri gingseng tersebut.
Baca juga: Deretan Idol K-Pop yang Akui Jalani Prosedur Operasi Wajah (Part 2)
Melansir Korea Herald, total ada 36.224 warga asing yang melakukan operasi plastik di Korea pada tahun 2014. Sekitar 56% melakukan prosedur operasi di Gangnam, menurut data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.Sayangnya, hingga tahun 2015, terjadi penurunan yang snagat signifikan, hingga 40%. Meski begitu, pihak Korsel mengatakan penurunan drastis tersebut karena adanya kasus virus MERS pada tahun lalu.
Namun tanggapan lain dikeluarkan oleh seorang pemilik klinik farmasi di Apgujeong, Gangnam. Wanita yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengatakan memang terjadi penurunan kunjungan wisatawan asing terutama dari China hingga sepertiganya.
Hal ini difokuskan olehnya karena kebanyakan wisatawan China tidak bisa berbahasa Korea sehingga mereka ditangani oleh pihak prosedur ilegal dan ditipu dengan menerima kenaikan harga yang tidak normal.
(rei)