DREAMERS.ID - Pertandingan sepakbola antara Persija Jakarta dan Sriwijaya FC beberapa waktu lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno berakhir dengan rusuh. Insiden tersebut menyebabkan empat anggota kepolisian yang bertugas mengalami penganiayaan dan luka yang cukup serius karena ulah Jakmania.
Petugas kepolisian tersebut adalah Brigadir Hanafi, Brigadir Supriadi, Brigadir Wawan Chandra, dan Aiptu Muhtadi. Tak hanya petugas yang terluka, namun sejumlah mobil polisi dan motor yang berada dilokasi kejadian turut dirusak.
Baca juga: Didi Kempot 'Dihidupkan' Kembali Lewat Hologram di Konser Tribut di GBK
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan usai kejadian tersebut anggota Dirkrimum dan Dirkrimsus Polda Metro melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para pelaku. Penyelidikan dimulai dari lokasi kejadian, hingga penulusuran melalui foto dan video yang beredar disosial media."Khusus TKP Brigadir Hanafi yang sedang kritis sulit. Tapi yang Brigadir Yudda agak mudah. Karena beredar di TV, foto-foto, video terjadi pemukulan dan penyerangan anggota kami di lapangan," ujarnya.
Para pelaku tersebut langsung diamankan oleh petugas kepolisian. "Total sudah 11 orang diamankan polisi," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di Jakarta.
Hendy melanjutkan kalau dari sebelas pelaku, salah satu di antaranya merupakan orang yang melakukan penganiayaan terhadap Brigadir Hanafi di pintu VIII Stadion GBK. Beberapa juga dibekuk karena secara terang-terangan menyatakan ikut terlibat dalam kerusuhan dengan menulis di media sosial. Beberapa dari mereka yang ditangkap turut menyebar kebencian di media sosial, salah satunya Ahmad Fauzi.
Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memposting salah seorang Jakmania yang tertangkap. Pria ini membuat status yang isinya menebar kebencian terhadap polisi.
"Iya bang pas di luar kaca mobil si a*** cokelat itu kacanya gue pecahin bang," tulis Rahmmad Zolam Nia. Dia menjawab pertanyaan temannya soal ikut masuk ke lapangan saat terjadi kerusuhan seperti yang dikutip dari Merdeka.
Selain itu, ada pula pelaku RF yang menulis kalimat ancaman, "Persija sampai mati, jangan pulang sebelum polisi mati." Sedangkan AF, "Walaupun kalian berpangkat bintang 1, 2, 3, Jakmania enggak akan pernah takut sama kalian semua."