DREAMERS.ID - Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di sebuah bar komunitas sesama jenis atau yang sering disebut gay club di Orlando, Amerika Serikat. Puluhan orang tewas di tempat karena aksi penembakan membabi buta oleh seorang ekstirmis.
Pelaku diketahui menewaskan sedikitnya 50 orang dan 53 lainnya terluka di sebuah pembantaian gay club bernama Pulse, tulis Daily Mail. Pria yang diketahui bernama Omar Mateen (29) itu memakai benda mencurigakan yang diduga adalah rompi bom bunuh diri.
Kepolisian menduga Mateen mengidap homophobe atau ketakutan berlebihan terhadap kaum penyuka sesama jenis atau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) setelah melihat dua pria berciuman. Kepolisian Orlando pun langsung menuju lokasi kejadian dan sempat menghadapi baku tembak dengan pelaku.
Petugas keamanan mengalihkan perhatian dengan melemparkan alat peledak dan berhasil menyelamatkan sekitar 30 orang lainnya sebelum akhirnya menembak pelaku di kepala. Satu sumber mengatakan jika pelaku selamat karena helm ala militer yang dipakainya, namun FBI mengonfirmasi jika pelaku tewas.
Baca juga: Berpuasa Tak Halangi Muslim AS Donorkan Darah Untuk Korban Penembakan Klub Gay di Orlando
Kejadian tragis ini berlangsung sekitar pukul 2 pagi waktu setempat dan memberikan pemandangan mengerikan di sekitar bar karena banyaknya jenazah yang bergelimpangan dan korban selamat yang berlumuran darah.Seorang korban selamat menuturkan jika satu pria memasuki club dan awalnya terdengar 20 tembakan lalu menjadi 40 hingga 50 tembakan sebelum akhirnya musik berhenti dan orang-orang tiarap di lantai. Kepolisian mengakui telah menutup apartemen milik terduga pelaku.
Insiden ini disebut sebagai tragedi terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat dan terjadi pada musim Pride Month, sebuah perayaan rutin kelompok LGBT.
(rei)