DREAMERS.ID - Sampah makanan sisa sudah menjadi masalah di berbagai negara, termasuk di Korea Selatan. Sejak menyadari bahwa makanan yang terbuang bisa membantu meningkatkan populasi serangga setelah merembes ke dalam tanah, pemerintah setempat sudah mulai menerapkan sistem yang bisa menangani masalah ini.
Pemerintah Korea Selatan menerapkan metode teknologi tinggi yang bisa melacak siapa dan membuang apa, serta jika ketahuan membuang sembarangan akan didenda, seperti dilaporkan PSFK, melansir Digital Spy.
Di Seoul, warga kini harus menggesek kartu yang dilengkapi dengan chip identifikasi frekuensi radio (RFID) sebelum bisa mengakses pembuangan sampah di komplek perumahan. Chip tersebut berisi nama pengguna dan alamat yang memungkinkan pihak berwenang memantau warganya membuang sampah jenis apa.
Baca juga: Sering Terlihat Mengambang, Peneliti ITB Ungkap Ternyata Styrofoam Bukanlah Penyebab Banjir
Sebelumnya, setiap orang membayar tarif flat yang sama untuk layanan pembuangan limbah, namun dengan teknologi ini, mereka bisa membayar sesuai dengan berat sampah masing-masing.Selain itu, kota ini juga telah menerapkan 'membayar dengan kantong', yang mengharuskan warganya membeli kantong sampah dengan harga cukup mahal, misalnya kantong ukuran 10 liter dijual 1 dolar (sekitar 12.000 rupiah). Hal ini dilakukan untuk mendorong warga lebih memilah dan mengurangi jumlah limbah.
Dengan metode-metode ini, Seoul berhasil mengurangi limbah makanan sisa sebesar 40% dari restoran dan 30% dari rumah tangga sejak 2013.
(fzh)